BALI TRIBUNE - Hingga batas, Rabu (10/1), Ida Bagus Gaga Adi Saputra tidak mengajukan gugatan PTUN atas pemecatannya sebagai ASN yang kontroversial. Sikap ini ditegaskan sebagai bentuk keikhlasan, sekaligus membuka lembaran baru untuk terjun di dunia politik. Momentum Pilkada 2018 pun dijadikan test case, untuk mengawali langkahnya berpolitik.
Kepada Bali Tribune, mantan Sekda Gianyar yang dipecat Bupati Bharata ini menegaskan, jika dirinya tetap ada untuk kabupaten seni. Banyaknya ujian hidup yang dialami dalam beberapa tahun belakangan, khususnya dalam mengabdikan diri sebagai birokrat di Kabupaten Gianyar, justru semakin mematangkan dirinya. "Saya yakini, semua ini adalah jalan terbaik yang diberikan Tuhan kepada saya dan keluarga. Mengawali tahun 2018, sebagai bentuk pengabdian dalam membangun Gianyar ke arah lebih baik, saya telah menentukan sikap untuk itu," ungkapnya.
Kandas di dunia birokrasi yang diabdikan selama puluhan tahun, diperparah dengan pemutusan hak-hak finansial, kini dimaknai sebagai tuntunan. "Suksesnya Bupati dan Wakil Bupati Gianyar melempar dari birokrasi, saya jadikan tuntunan. Kini saya tutup masa lalu itu. Di awal tahun 2018 ini saya putuskan memilih politik sebagai jalur pengabdian untuk berperan dalam membangun Gianyar," terang tokoh energik Griya Kawan Gianyar ini.
Diakuinya, dunia politik bukanlah dunia baru bagi anak tokoh politik Gianyar, alm. Ida Bagus Suta ini. Terlahir dari tokoh politik dan pendidik, sejak kecil dirinya sudah beradaptasi dengan dinamika politik saat itu. "Pengalaman dan perjalanan hidup saya belakangan semakin memantapkan pilihan saya di politik," tegasnya lagi.
Disinggung mengenai komitmennya terjun di dunia politik, Gus Gaga menegaskan jika toltalitas adalah prinsipnya dalam melangkah. Demkian juga dalam mengawali langkahnya di dunia politik, sejumlah sikap pun ditegaskannya. Langkah pertamanya, menutup masa lalu dengan keikhlasan, dirinya tidak mengajukan gugatan di PTUN yang batas akhir gugatan pada tanggal 10 Januari. "Proses pemberhentian saya, sarat akan nuansa politik. Saya nilai tidak lagi persoalan normatif dan hukum. Untuk itu, saya ikhlaskan semuanya," terangnya.
Langkah selanjutnya, saya memastikan akan menjadi anggota salah satu parpol sebagai wujud keseriusan terjun di politik bentuk. Namun sebagai test case, dalàm pelaksana Pilkada Kabupaten Gianyar dan Pilgub Bali tahun 2018, dirinya akan berpartisipasi aktif di dalamnya untuk mendukung dan menyukseskan pemenangan salah satu kandidat. "Sikap saya memenangkan paslon Kerta-Maha. Karena visi-misi serta semangat perjuangan untuk membawa perubahan ke arah Gianyar yang Anyar sejalan dengan pilihan saya. Demikian pun untuk Pilgub Bali saya telah menjatuhkan pilihan pada Paslon, Mantra-Kerta," tegasnya.
Tambahnya, dengan sikap dan pilihan saya di dunia politik, dirinya berharap dapat memberikan sumbangsih nyata dalam pegabdiannya membangun Gianyar ke arah lebih baik.