BALI TRIBUNE - Ratusan sopir angkutan desa (Angdes) dan angkutan antar kabupaten dalam provinsi (AKDP) asal Gianyar, kini merasa sedikit lega. Paceklik penumpang yang mereka rasakan bertahun-tahun, kini terobati setelah bertemu Wakil Bupati Gianyar I Made Mahayastra di Balai Budaya, Selasa (23/1). Selain melayani penumpang umum, mereka juga dipastikan terdaftar dalam pelayanan angkutan khusus pelajar dengan hitungan pendapatan tambahan Rp 200 ribu per hari.
Di hadapan ratusan sopir ini, Wabup Mahayastra menegaskan bahwa Pemkab Gianyar akan berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, termasuk sopir Angdes. Mahayastra menyadari jika kesejahtraan sopir angkutan umum kini sangat berbeda jika dibandingkan dengan tahun 1990-an. Karena itu, dirinya tidak ingin para sopir ini semakin terpuruk. Melalaui pelayanan angkutan khusus pelajar ini, dirinya memastikan para sopir mendapat semangat baru. “Dari hitung-hitungan Dinas Perhubungan dengan nilai Rp 150 ribu perhari, saya akan upayakan menjadi Rp 200 Ribu. Tambahan pendapatan pasti ini, tentunya sangat mendongkrak pendapatan sopir selain melayani penumpang umum,” ungkapnya.
Selain bisa meningkatkan taraf hidup sopir, program tersebut bisa meminimalkan siswa untuk membawa kendaraannya ke sekolah dan menurunkan tingkat lakalantas. “Siswa yang belum cukup umur, nantinya akan naik angkutan gratis, tidak lagi membawa kendaraan ke sekolah,” bebernya.
Dalam tahuan berikutnya, Wabup Mahayastra juga akan mengkaji agar kendaraan yang dioperasikan tersebut selain seragam, juga interior kendaraannya bersih dan layak. Hal tersebut dimungkinkan bisa direalisasikan di tahun 2019, apabila program tersebut sudah berjalan dengan baik. Harapannya, armada dipercantik, diseragamkan agar siswa merasa nyaman naik kendaraan. ”Angkutan siswa gratis tersebut akan mencakup di seluruh kecamatan di Gianyar dan armada kendaraan akan dibagi perwilayah sesuai dengan kebutuhan angkutan siswa,” terangnya.
Sementara itu, Kadishub Gianyar Wayan Arthana menyebutkan program angkutan siswa gratis tersebut merupakan usulan dari Bupati Gianyar dan baru direalisasikan di Tahun 2018 ini. Athana menjelaskan bahwa denan angkutan gratis menggunakan bus sekolah, saat ini baru hanya tercover sekitar 7% dari keseluruhan siswa yang jumlahnya mencapai sekitar 28.000 siswa. Sehingga kedepannya, dengan adanya armada Angdes ini ikut melayani angkutan gratis, setidaknya sebagian besar siswa bias menikmati fasilitas tersebut. “Tahun 2018 ini, program angkutan siswa mendapat anggaran Rp 3,9 miliar, dimana sebagai operator angkutan siswa gratis ini melalui tender,” jelas Arthana.
Dijelaskan lagi oleh Arthana, setiap Angdes akan diberikan trip per wilayah dengan jarak tempuh sekitar 30 km/hari. Yang mana setiap kilometer dalan hitungan smentara dibayarkan sebesar Rp 5.000. Bila sesuai rencana dan tender berjalan lancer, maka Mei atau Juni sudah uji beroperasi. Dengan program tersebut, diharapkan awak angkutan di Gianyar mendapatkan penghasilan tetap setiap bulannya dan keberlangsungannnya dapat terjamin.