BALI TRIBUNE - Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) mengangkat dan mengkukuhkan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, SIP., sebagai warga kehormatan.
Proses pelaksanaan penyematan baret ungu Marinir kepada Panglima TNI dilaksanakan oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, SH., MH., M.Tr (Han)., disaksikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, SE., MAP., di Pantai Nganteb, Malang Selatan, Jawa Timur, Kamis (22/2).
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto merupakan orang ke-37 yang mendapatkan kehormatan sebagai warga kehormatan Marinir. Sederet nama besar dan tokoh nasional telah menjadi keluarga besar Korps Baret Unggu TNI AL tersebut diantaranya, Presiden ke-6 RI Prof Dr H Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2008, hingga Kasal Laksamana TNI Ade Supandi dan Presiden Ir H Joko Widodo yang telah menerima kehormatan tersebut pada tahun 2015 lalu.
Pengangkatan dan pengukuhan warga kehormatan Korps Marinir ini merupakan wujud penghargaan Korps Marinir kepada tokoh yang dianggap memberikan kontribusi dan perhatiannya yang tulus kepada kemajuan dan perkembangan Korps Marinir TNI AL. Penghargaan ini juga sebagai bentuk apresiasi atas keteladanan jiwa, sikap, semangat, dan komitmen tinggi yang diberikan kepada Korps Marinir TNI AL.
Mengawali kegiatan ini, Panglima TNI melaksanakan peninjauan ke posko pendaratan yang berada di Pantai Wonogoro, Kabupaten Malang dengan menggunakan kendaran tempur LVT-7 A1, didampingi Dankormar dan diikuti Tank BMP-3F. Selanjutnya melaksanakan gerakan tempur taktis Kerja Sama Infanteri Tank (KSIT) menuju tempat pengukuhan yang berada di Pantai Nganteb Kabupaten Malang bersama prajurit Rupanpur Brigif-1 Mar.
Yang menarik dalam upacara pembaretan ini adalah baret Marinir yang dikenakan Panglima TNI dibawa oleh peterjun, kemudian diserahkan kepada Dankormar untuk dibaretkan kepada Panglima TNI. Yang istimewa lagi, suasana saat prosesi pemasangan baret diiringi dengan penembakan salvo dari senjata-senjata Marinir seperti MLRS Vampire dan Howitzer 105 MM yang lokasinya berada di sisi kanan dan kiri bibir Pantai Nganteb, sehingga membuat suasana kental akan nuansa pertempuran.
Acara ini juga dimeriahkan dengan demonstrasi terjun payung statik laut, hely water jump, rubber duck operation (RDO), dan demonstrasi operasi khusus yang dilaksanakan oleh pasukan elit TNI AL Detasemen Jalamangkara dan Intai Amfibi Korps Marinir.