Pelatihan Pelatih Diikuti 30 Peserta | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 7 March 2018 21:00
Djoko Purnomo - Bali Tribune
pelatihan
Nasser Fakhri Attamimy

BALI TRIBUNE - Kursus pelatihan pelatih lisensi D Nasional diikuti sebanyak 30 peserta. Pelatihan pelatih mulai dilaksanakan Selasa (6/3) hingga Minggu (11/3) mendatang. Pelatihan tersebut dilengkapi praktik langsung di lapangan digembleng oleh instruktur Deni Syamsudin dari Bandung, Jawa Barat didampingi Asisten Instruktur AA Ketut Bramastra.

Menurut salah seorang pengurus Asprov PSSI Bali yang juga sebagai panitia pelatihan, Nasser Attamimy, pelatihan merupakan salah satu syarat afiliasi SSB PSSI yakni memiliki pelatih minimum Lisensi D Nasional. Dengan digelarnya kursus kepelatihan pelatih Asprov PSSI Bali, kata Nasser, ke depannya bisa dijadikan acuan para pelatih untuk bersungguh-sungguh membina pesepakbola usia dini di masing-masing SSB.

Pembukaan kursus kepelatihan kemarin dihadiri Exco Ketut Sukadana. Dalam sambutan dia menekan, kursus tahun 2018 ini bisa mencetak pelatih yang nantinya mampu mencetak pemain andal dan berkualitas dari Bali.

Dari data yang ada, kursus serupa pernah dilakukan Maret 2017 dimana Bali mencetak 24 pelatih, dan pada November 2017 juga melahirkan 23 pelatih. Itu artinya, ini bukti komitmen yang serius dan sungguh-sungguh. Terutama pelatihan pelatih untuk kembali sungguh-sungguh agar nantinya bisa maju pesat.

“Jumlah pelatih itu akan ditambah lagi 30 pelatih di periode Maret 2018. Semakin banyak atlet berkualitas, tentu akan semakin bagus nantinya," papar Sukanada.

Sementara Wakil Sekretaris KONI Bali, Ida Ayu Ratih Herawati saat membuka kursus kepelatihan mengatakan, kursus semacam ini memang harus dilakukan. Baik ditingkatkan dari sisi kuantitas, maupun kualitas, sehingga pada saatnya nanti Bali bisa berbicara di kancah PON XX mendatang dari cabang olahraga sepakbola.

"Sepakbola kan sangat digemari masyarakat umum. Pelatih berkualitas memang dibutuhkan untuk dapat mencetak pemain andal nantinya," papar Ida Ayu Ratih Herawati.