balitribune.co.id | Denpasar - Sebanyak 1.000 orang dilatih dalam mengubah perilaku masyarakat Bali untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran Covid-19 di pulau ini. Mengingat hingga saat ini vaksi untuk Virus Corona (Covid-19) belum ditemukan. Cara yang paling tepat dalam mencegah penyebaran wabah global ini dengan mengubah perilaku masyarakat yang lebih peduli terhadap kebersihan dan kesehatan.
Untuk itu, ribuan tenaga relawan perubahan perilaku diberikan kesempatan menyebarkan perilaku atau kebiasaan hidup di masa pandemi dengan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat membuka Pelatihan Relawan Wilayah Bali dalam Penanganan Covid-19 di Sanur, Denpasar, Senin (9/11).
Kegiatan pelaksanaan Program Pelatihan Relawan Bali dalam Penanganan Covid-19 berlangsung 5-12 Nopember 2020 yang diselenggarakan oleh Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Program pelatihan ini difasilitasi oleh Sub-bidang Pelatihan, Sub-bidang Relawan Kesehatan dan Sub- bidang Protokol dengan dukungan dari berbagai pihak, yaitu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
Setiap bidang dan sub-bidang tersebut memberikan perwakilan sebagai narasumber ahli yang akan melatih para fasilitator. Para fasilitator selanjutnya akan melatih 1000 relawan terpilih yang terdiri dari perwakilan berbagai lapisan masyarakat di wilayah Bali. Setelah mendapatkan pelatihan, diharapkan para relawan akan memiliki pemahaman yang tepat terkait penanganan Covid-19.
Para relawan dengan sadar secara otomatis akan bergerak untuk melakukan sosialisasi serta pemantauan protokol kesehatan terkait penanganan Covid-19 mulai dari lingkungan terdekat mereka, yaitu lingkungan keluarga hingga ruang lingkup yang lebih besar.
Dalam jangka waktu hari pelatihan, setiap harinya akan dilakukan dua sesi pelatihan (pagi dan sore) yang dibagi empat kelas dengan jumlah peserta 25 orang pada tiap kelasnya. Total peserta program pelatihan relawan berjumlah 1000 orang dengan 200 relawan yang mengikuti pelatihan tiap harinya. Peserta pelatihan adalah perwakilan relawan dari 17 kecamatan dari tiga kabupaten/kota dan 28 organisasi masyarakat di Provinsi Bali.
"Sebagai tenaga relawan gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Hasil yang didapat agar disebarluaskan sehingga terjadi perubaha perilaku di masyarakat untuk mencegah penyebaran virus di masyarakat," ucap Cok Ace kepada para relawan.
Menurut dia, semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam penyebaran perilaku hidup bersih dan sehat, maka paparan virus dapat segera diatasi sembari menunggu adanya vaksi dan antivirus. "Pencegahan penyebaran virus ini tergantung perubahan perilaku masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan kesehatan. Sebelum ada vaksin perubahan perilaku ini mutlak dilakukan," imbuhnya.