180 Anak Ikuti Pasraman Kilat Desa Adat Ubung | Bali Tribune
Diposting : 5 July 2022 07:55
M3 - Bali Tribune
Bali Tribune/PASRAMAN- Anak-anak peserta pasraman kilat Desa Adat Ubung, Denpasar pada Jumat (1/7/2022).
balitribune.co.id | Denpasar - Desa Adat Ubung menggelar Pasraman Kilat yang diikuti 180 peserta. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menanamkan ilmu kearifan sosial sekaligus mengembangkan potensi pada anak.
 
Bendesa Adat Ubung, I Made Jesna (66) menerangkan Pasraman terdiri dari 2 angkatan yaitu pasraman anak-anak angkatan ke-16 , diikuti oleh siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 5-6 dan pasraman remaja angkatan ke-12 yang diikuti siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 1, 2 dan 3.
 
Kegiatan ini telah dibuka pada Jumat (01/07/22) pekan lalu, di Balai Banjar Sari, Ubung. Pembukaan dihadiri oleh Lurah Ubung, Ketua Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Adat Ubung, Kerte Desa Adat Ubung, Saba Desa Adat Ubung, Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kelurahan Ubung, Kelian se-Desa Adat Ubung.
 
Jesna menyebut pasraman akan berlangsung selama satu minggu atau ditutup Jumat (8/6) akan datang. Diisi dengan berbagai agenda seperti nyurat aksara Bali, keterampilan putra terkait dengan "uparengga" seperti ngulat sengkui, klakat, dan klangsah, begitu juga keterampilan putri seperti majejaitan. Dalam pasraman juga akan diberikan pemahaman budi pekerti, agama Hindu, patologi sosial, sesi "bunga rampai" atau pengenalan adat dan dinas Desa Ubung, serta diakhiri dengan agenda Dharma Yatra.
 
"Kilat sendiri bukan berarti cepat atau singkat begitu, kami manfaatkan waktu satu minggu untuk memberi pengenalan dan pemahaman pada anak-anak, sekalian juga menyambut libur panjang sekolah," imbuhnya.
 
Pasraman melibatkan 30 orang lebih instruktur atau pengajar yang merupakan orang-orang ahli di bidangnya, seperti penyuluh bahasa bali, penyuluh agama, dan prajuru atau tokoh desa.
 
Dengan diadakannya pasraman, Jesna berharap peserta didik memperoleh ilmu yang dapat digunakan untuk mengembangkan potensi diri termasuk meningkatkan pemahaman budaya dan sradha bakti (ketaqwaan) kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran Hindu Bali.