2. 882 Siswi Divaksinasi Kanker Serviks, Tahun 2020, Badung Sasar Siswi SD | Bali Tribune
Diposting : 8 December 2018 19:20
I Made Darna - Bali Tribune
Pelaksanaan vaksinasi kanker serviks tingkat SMA/SMK di Badung
BALI TRIBUNE - Pemkab Badung terus menggencarkan vaksinasi kanker serviks.  Pada tahun ini, yang disasar adalah 2.882 siswi SMA/SMK. Ditargetkan, 2020 mendatang dan seterusnya, vaksinasi terfokus pada siswa SD saja.
 
Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, I Gusti Agung Alit Naya menyatakan program vaksinasi ini dimulai tahun 2012 lalu. Sasarannya selain siswi sekolah, juga beberapa tahun sebelumnya PNS perempuan di lingkungan Pemkab Badung. “Tahun 2016 ada rekomendasi dari WHO dan Kemenkes, untuk golden period atau umur yang paling bagus 9-13 tahun. Bukannya usia setelah tidak boleh, namun rentang usia tersebut paling bagus. Pasalnya rentang usia tersebut secara umum perempuan belum terpapar hubungan seksual,” ujarnya beberapa waktu lalu. 
 
Berkenaan dengan itu, saat ini pihaknya fokus untuk penuntasan sasaran dengan usia di atas 13 tahun. Pada 2018 ini, salah satu sasarannya adalah siswi SMA/SMK kelas X. Selanjutnya akan disasar generasi kelas di bawahnya, seperti kelas IX, VIII, dan VII, sehingga 2019, akan ditarget tuntas semua. “Tahun 2020 baru SD saja, kelas V dan VI. Itu harapan dari pemerintah, dalam hal ini Kemenkes dan WHO,” jelasnya.
 
Dijelaskannya, untuk usia di atas 13 tahun , vaksin yang disuntikkan berjumlah tiga dosis. Rumusnya, sebut dia 0-1-6. Misalnya vaksin pertama dimulai November, maka dosis kedua Desember, dan dosis ketiga April 2019. “Sehingga 2019 masih ada SD, SMP, SMA. Tahun 2020 baru clear,” terangnya.
 
Khusus di Badung, kata dia  program vaksinasi yang pada APBD 2018 dianggarkan Rp 9.347.987.000, dilaksanakan tanpa pungutan biaya sepeserpun alias gratis. Khusus untuk SMA yang disasar sementara adalah sekolah negeri, sementara SD dan SMP seluruhnya, baik negeri maupun swasta. Ditegaskan, siswi yang disasar yang bersekolah di Badung, meski daerah asalnya luar Badung. “Jadi setiap siswi yang sekolah di Badung” tegas Alit Naya.