BALI TRIBUNE - Sudah sejak sepekan air irigasi yang mengaliri lahan persawahan di Subak Mandi, Kelurahan Kawan, Bangli keruh. Diduga keruhnya air irigasi karena aktifitas pembukaan jalan baru di hulu, tepatnya di tegalan Sidawas, Kelurahan Cempaga, dan Kelurahan Kubu Bangli. Air bercampur tanah tersebut meninbun tananman padi milik petani.
Menurut salah seorang petani Nyoman Argi sudah sejak sepekan air irigasi berubah warna coklat pekat. Perubahan warna air dikarenakan air terkontaminasi tanah. Air bercampur material tanah mengakibatkan tanaman padi tertimbun tanah. Untuk menghindari agar jangan samapi tanaman padi mati terpaksa dilakukan pengerukan. “Tanah yang menimbun batang padi kita angkat,kalau tidak dianggkat tanaman padi akan layu,” sebutnya diamini petani lainnya I Nengah Dugdug, Selasa (1/5).
Kata I Nengah Dugdug, selain berdampak pada lahan pertanian, kondisi air keruh juga berdampak pada saluran air yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat di Lingkungan Kelurahan Kawan untuk mandi ataupun mencuci. “Kondisi air keruh beberapa hari terakhir tidak ada masyarakat yang mencuci dilokasi tepatnya di bawah Pura Dalem Purwa Banjar Kawan Bangli,” sebutnya.
Mantan anggota TNI ini menduga keruhnya air lantaran pembukaan jalan di wilayah Sidawas, tanah sengaja dibuang ke saluran air sungai yang notabene untuk mengairi lahan pertanian dan dimanfaatkan untuk kegiatan lainya oleh warga di hilir.
Di lokasi terpisah Kelian Subak Tengah Uma Mundi I Wayan Surata mengatakan bila pihaknya sudah melakukan koordinasi terkait persoalan tersebut dan pihaknya sudah memastikan langsung ke lokasi pembukaan jalan yang dimaksud. “Kami sudah cek, berkaitan material tanah tersebut tidak ada unsur kesengajaan membuang kesungai namun itu rembesan tanah dari pembukaan jalan,” sebutnya sembari mengatakan jalan dibangun secara swadaya.
Selain itu pihaknya mengatakan, dengan adanya pembukaan jalan tersebut para petani akan dimudahkan untuk mencari air karena akses jalan lebih bagus. ”Dengan akses jalan tentu memudahkan petani ,beberpa tahun lalu kita sempat mendapatkan bantuan perbaikan jaringan irigasi namun akhirnya batal karena medan yang berat, dengan dibukanya akses jalan tentu lebih meringakan dalam kaitanya membawa material,” ungkapnya.
Di lain pihak koordinator pembukaan jalan I Nengah Mudin menjelaskan, pembukaan jalan dilakukan secara swadaya oleh warga yang tinggal di wilayah tegalan Sidawas. Selama ini tidak ada akses jalan yang memadai untuk warga dikawasan tersebut. Sehingga warga berinisiatif membuka jalan dan sepenuhnya dilakukan secara swadaya. “Warga kesulitan karena tidak ada akses jalan menuju kota, kalau ada warga sakit harus digotong. Jalan yang dibuka ini tembus ke Desa Wisata Penglipuran dan Banjar Tegal Suci, Kelurahan Kubu,” jelasnya. Diharapkan setelah jalan tersebut dibuka kegiatan masyarakat lebih mudah, perekomonian warga juga meningkat.
Berkaitan dengan kondisi air yang keruh, pihaknya sudah menyampaikan kepada Kelian subak agar sementara waktu bisa dimaklumi. Ditegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan untuk membuang tanah ke sungai sehingga berdampak pada masyarakat yang dihilir. “Kegiatan pembukaan jalan tinggal beberapa hari, kami harap masyarakat bisa memaklumi,” ujarnya.