Ajukan Sejumlah Usulan, Industri Event Siap jadi Penggerak Pemulihan Pariwisata Bali | Bali Tribune
Diposting : 5 April 2021 18:57
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / EVENT INTERNASIONAL- Bali Blues Festival menjadi salah satu event internasional yang digelar sebelum pandemi Covid-19

balitribune.co.id | Denpasar – Dewan Industri Event Indonesia (IVENDO) DPD Bali memberikan beberapa masukan kepada pemerintah menjelang dibukanya perbatasan yang direncanakan pada pertengahan 2021 ini. Ketua IVENDO DPD Bali, Grace Jeanie mengatakan, persiapan dibukanya kembali pintu pariwisata internasional bisa diawali sebelumnya dengan melakukan simulasi yakni mengundang media asing dan perwakilan negara asing ke Bali. Selain itu melakukan publikasi serta promosi secara gencar untuk menunjukkan kesiapan Bali menyambut wisatawan asing di masa adaptasi kebiasaan baru pascapandemi Covid-19. 

Ia mengusulkan untuk menggerakkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar menggunakan produk UMKM sebagai produk suvenir setiap kegiatan/event baik yang diadakan oleh kementerian/lembaga maupun BUMN. 

Kata dia, untuk program-program percepatan yang strategis, IVENDO juga siap dilibatkan dan telah menyiapkan sejumlah usulan program sebagai persiapan dibukanya kembali perbatasan, sehingga dapat menerima kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). 

Pasalnya, IVENDO telah melakukan pelatihan CHSE atau protokol berbasis kebersihan, kesehatan, keamanan dan lingkungan. "Begitupun telah melakukan program integrasi konsep sistem pemasaran ekonomi kreatif, Bali Travel Fair yang mengombinasikan B2C dan B2B, pemasaran pariwisata Bali melalui program belajar dari Bali, bekerja dari Bali, program Meet Bali dengan membawa pembeli potensial dari luar Bali, program pemulihan Bali seperti sehat bugar di Bali, Virtual Run, Bali Visit Year 2022 dan lainnya," jelas Grace di Denpasar beberapa waktu lalu. 

Ia yang juga Managing Director JP Pro Bali Event Organizer mengatakan, pelaku industri penyelenggaraan kegiatan memiliki peran dan peluang yang besar dalam memberikan kontribusi bagi pemulihan pariwisata di Bali. "Sama strategisnya dengan industri penerbangan dan usaha biro perjalanan. Semuanya bersifat "menggerakkan". Oleh sebab itu terkait dana hibah untuk pariwisata, DPD IVENDO Bali mengharapkan pemerintah pusat dan daerah juga memberikan stimulus kepada pelaku industri penyelenggara kegiatan (event) di Bali," jelasnya.

Pasalnya, industri yang melibatkan ribuan tenaga kerja tersebut sekarang ini kehilangan banyak event sejak masa pandemi. "Jangan berikan ikannya, tapi berikan kailnya. Buka ruang dan kesempatan yang lebih luas dan lebih merata untuk dapat mengakses dan memproduksi event-event di Bali. Tidak melulu menjadi sub-kontraktor dari event organizer-event organizer di pusat," tandas Grace.

Ia menambahkan, menimbang likuiditas perusahaan yang tergerus saat masa tanggap darurat, DPD IVENDO Bali juga mengusulkan diberlakukan pembayaran uang muka (Down Payment) sampai dengan 50% saat menangani pekerjaan di Kemenparekraf atau di kementerian/lembaga lain. Apabila memungkinkan dapat dihubungkan dengan pihak perbankan/lembaga keuangan yang dapat meminjamkan modal kerja dengan bunga kompetitif dengan jaminan SPK.

"Jika tidak, besar kemungkinan pelaku industri yang memiliki modal terbatas akan tergilas oleh event organizer yang besar. Menimbang luasnya cakupan pekerjaan pemulihan pariwisata di Bali, DPD IVENDO Bali siap membantu dan siap dilibatkan didalamnya," tegasnya.

Jika industri perhotelan dan transportasi bisa membantu akomodasi dan perjalanan para pekerja kesehatan, maka pekerja event dan suppliers bisa dilibatkan untuk meng-organize kegiatannya, menyiapkan sarana/prasarana seperti pengadaan berbagai macam tenda, sound system, produksi panggung, video/photography, live-streaming dan lainnya yang pastinya dibutuhkan program ini.