Akibatkan Kerusakan Infrastruktur, Banjir Bandang Sisakan Tumpukan Sampah | Bali Tribune
Diposting : 19 January 2021 06:56
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ SAMPAH - Sampah kiriman dari hulu yang terbawa banjir bandang sejak Kamis lalu menjejali kawasan pantai.
Balitribune.co.id | Negara - Selain menyebabkan kerusakan infrastruktur serta kerugian material, banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Pekutatan juga menyisakan tumpukan sampah di pantai. Minggu (17/1) dilakukan pembersihan di kawasan pantai khususnya yang menjadi objek wisata.
 
Sebelumnya beberapa daerah aliran sungai (DAS) meluap hingga merendam permukiman dan menyebabkan kerusakan infrastruktur. DAS Yehsatang (perbatasan Kecamatan Mendoyo dan Pekutatan) meluap Jumat (15/1) dini hari. Akibatnya 12 rumah di Banjar Loloan, Desa Medewi terendam, 1 rumah di antaranya hanyut dan dua lainnya rusak berat. Ruas jalan penghubung antar banjar juga terputus. Begitupula luapan DAS Medewi disaat bersamaan menyebabkan 7 rumah di Banjar Pulukan terdampak banjir, 3 rumah diantaranya rusak parah. Luapan air setinggi lebih dari 1 meter ini juga menghanyutkan ternak warga di dua wilayah pesisir tersebut.
 
DAS Pulukan meluap pada Jumat (15/1) malam. Sedikitnya 13 rumah warga di Tempek Alun-Alun, Banjar Pasar, Pekutatan terendam air setinggi lebih dari 1,5 meter. Rumah warga tampak tergenang lumpur yang cukup tinggi. Warga Desa Medewi yang rumahnya terendam mengungsi ke tenda darurat. Sedangkan warga Tempek Alun-Alun mengungsi ke rumah tetangga yang lokasinya lebih tinggi. Luapan air sungai dari hulu juga membawa material sampah. Banjir bandang ini menyisakan tumpukan sampah yang begitu banyak di pantai. Sepeti di objek wisata Pantai Medewi, Banjar Loloan, Desa Medewi di jejali sampah.
 
Setelah dilakukan penanganan pasca banjir di lokasi yang terdampak, Minggu (17/1) dilaksankanan gotong royong pembersihan di Pantai Medewi. Personel Polres Jembrana bersama instansi terkait dan warga Desa Medewi dan Desa Pulukan mebersihkan tumpukan material sampah kiriman dari hulu tersebut. Bahkan dikerahkan tiga eskavator. “Meskipun air telah surut, namun masih menyisakan puing – puing, lumpur serta tumpukan sampah yang perlu segera dibersihkan agar tidak menimbulkan penyakit bagi warga masyarakat yang sekitar,” ujar Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa Minggu kamarin.
 
Pasca banjir, warga di wilayah yang dilanda banjir juga melaksanakan gotongroyong untuk membersihkan genangan air serta sisa lumpur yang menggenangi rumah dan pekarangan mereka. Seperti yang dilakukan warga di Tempek Alun-Alun Banjar Pasar, Pekutatan Minggu kemarin. Sebuah mesin pompa air digunakan untuk menyemprot lumpur yang menempel di lantai hingga tembok rumah warga. Salah seorang warga, Ketut Budi Adnyana (35) mengaku hingga Minggu kemarin warga belum bisa menaksir kerugian akibat banjir lantaran warga masih berusaha untuk membersihkan rumah mereka dari genangan air dan material lumpur.
 
Sementara Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jembrana I Gusti Ngurah Dharma Putra mengatakan selain penanganan darurat hingga pemulihan pasca banjir, pihaknya juga menyuplai air bersih ke wilayah permukiman warga yang dilanda banjir tersebut. “Pipa air PDAM terputus karena tersapu banjir. Kami salurkan air bersih untuk kebutuhan warga di lokasi menggunakan tangki air,” tandasnya.