Alam Kawi Ubud Konsep Berwisata Alam, Budaya, Edukasi dan Kreativitas | Bali Tribune
Diposting : 2 November 2020 17:28
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / PERDESAAN - Pengunjung menikmati keindahan alam perdesaan di Banjar Mancawarna Desa Sanding, Tampaksiring, Gianyar.

balitribune.co.id | Gianyar – Aktivitas wisata di luar ruangan menjadi salah satu pilihan masyarakat di masa pandemi guna menghindari penyebaran virus. Salah satu tempat wisata yang menawarkan konsep budaya, alam, edukasi pertanian dan meningkatkan kreativitas anak adalah Alam Kawi Ubud Resort & Spa yang berada di Banjar Mancawarna, Desa Sanding, Tampaksiring Kabupaten Gianyar. 

Dengan menggandeng 50 anggota subak di desa setempat, nantinya para petani akan mendapatkan kontribusi dari pariwisata. Dimana sebelum pandemi menyebar di Bali, kunjungan wisatawan asing dari berbagai negara sebanyak 6 juta orang setiap tahunnya. Namun para petani belum merasakan keuntungan dari pariwisata. 

Menjelang menyambut kedatangan wisatawan asing ke Bali pascapandemi-Covid-19, pelaku pariwisata di Banjar Mancawarna, Desa Sanding mulai mempersiapkan kemampuan para petani jika nantinya dikunjungi wisatawan. "Kami di sini juga memberikan edukasi kepada para petani, agar pariwisata memberikan keuntungan bagi para petani," ungkap pemilik Alam Kawi Ubud Resort & Spa, Jro Mangku Suryadi di Gianyar, Sabtu (31/10).

Menurutnya konsep budaya, alam, edukasi pertanian dan kreativitas anak-anak adalah relevan diterapkan di suatu destinasi wisata. "Sembari menginap, dapat melakukan aktivitas liburan untuk mempelajari budaya di daerah yang dikunjungi, bersepeda menikmati keindahan alam perdesaan dengan pemandangan sawah yang hijau dan anak-anak dapat meningkatkan kreativitas misalnya belajar membatik, food carving dan lainnya. Di tempat ini semuanya bisa dilakukan oleh wisatawan," jelasnya. 

Kata dia, konsep destinasi yang seperti ini akan mampu meningkatkan dan menyejahterakan para petani untuk menghindari terjadinya peralihan lahan aktif. "Kami akan mengembangkan jalur trekking sepanjang 20 kilometer, apalagi di sini ada air terjun. Itu merupakan nilai tambah destinasi ini," ucap Jro Mangku Suryadi. 

Ia berharap anak-anak muda di desa ini dapat berkreativitas mengembangkan pariwisata di wilayahnya meskipun sekarang hanya mengandalkan kedatangan turis domestik dan lokal. "Aktivitas pertanian yang bisa menjadi daya tarik pariwisata di daerah ini adalah salah satunya menanam padi, saat subak menanam padi turis akan diajak ke sini. Dari segi ekonomi akan mengangkat petani yang dibayai oleh koperasi untuk meningkatkan mutu panen dan kualitas padi," bebernya. 

Lebih lanjut Jro Mangku Suryadi mengungkapkan konsep resort ini adalah kedamaian dan kesadaran pada alam yang dibangun di atas lahan seluas 1 hektare terdiri dari 20 are bangunan kamar asrama dan villa, sisanya adalah lahan pertanian aktif. 

Ketua DPRD Gianyar, I Wayan Tagel Winarta yang berasal dari Desa Sanding ini berharap ke depan wilayah tersebut akan dapat dikunjungi wisatawan. Sehingga pariwisata di kawasan ini dapat maju seperti destinasi lainnya di Gianyar.