balitribune.co.id | Bangli - Atas torehan prestasi menjadi juara II Lomba Pengelolaan Jalan tingkat nasional, Kabupaten Bangli mendapat reward dari Kementerian PUPR berupa jembatanan gantung senilai Rp 6 miliar. Namun karena terkendala anggran yang tidak mencukupi membangun jembatan gantung batal dan anggran diperuntukan untuk pengadaan alat berat.Beberapa alat berat telah tiba di kantor Dinas PUPR Perkim Bangli.
Kabid Sarana Prasarana Dinas PUPR Perkim Bangli I Putu Agus Yuda Ambara mengatakan awalnya reward yang diterima dari Kementerian adalah jembatan gantung. Rencana jembatan gantung dibangun untuk menghubungkan Desa Penglipuran dengan Banjar Cekeng, Desa Sulahan. Setelah dilakukan penghitungan butuh anggaran Rp 13 Miliar untuk membangunan jembatan gantung tersebut. Karena kekurangan anggran maka pembanguan jembatan ditunda.
Setelah dilakukan kordinasi ke Kementerian anggran jembatan gantung dialihkan untuk pengadaan alat berat berupa I unit excavator 2 unit baby louder 1 unit mobil dam truck dan 1 unit mobil flat bed serta 1 unit mobil doubel cabin. “Untuk excavator dan baby louder sudah datang, sedangkan untuk sisanya masih dalam perjalanan dan paling lambat akhir November seluruh barang sudah datang,” ungkapnya, Selasa (24/10/2023).
Sebelum difungsikan akan dilakukan serah terima barang dan nantinya barang akan tercatat sebagai asset. Lewat dana rutin Bidang Bima Marga melakukan pengadaan 5 unit mesin senso dan 2 unit mesin potong rumput. Pengadaan ini untuik menunjang kegiatan pada daerah manfaat jalan (Damaja). “Mesin sensor kita gunakan jika sewaktu-waktu ada pohon tumbang yang menutup akses jalan , begirtu juga mesin potong rumput digunanan untuk membersihkan badan jalan,” sebutnya Kabid Bina Marga I Wayan Lega Suprapto.
Disinggung untuk besaran anggran rutin ,kata Lega Suprato sangat minim yakni hanya sebesar Rp 2,7 miliar. Anggaran diimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti pengadaan aspal dan material, pengadaan bahan bakar minyak hingga mengkaver ongkos tenaga kerja.