Alih Profesi Cara Bertahan Ditengah Pandemi | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 02 Desember 2024
Diposting : 11 May 2020 19:32
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / BERALIH - Pekerja di sektor pariwisata yang beralih profesi membuat masker kain

balitribune.co.id | Denpasar – Penyebaran virus Corona (Covid-19) di Bali membuat pariwisata di pulau ini terpuruk. Para pekerja pariwisata pun berbalik haluan untuk bisa tetap bertahan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Demikian disampaikan salah seorang pekerja di industri pariwisata Bali, Dewa Adnyana saat dihubungi Bali Tribune, Senin (11/5).

Ia yang biasanya menjadi pemandu wisatawan asing ketika berwisata di Bali menuturkan, sejak 2 bulan lalu berhenti melakukan kegiatan pariwisata. Mengingat wisatawan asing tidak datang ke Pulau Dewata. Sehingga ribuan pekerja pariwisata memilih beralih profesi untuk menghidupi keluarga. 

Adnyana mengaku profesi yang dijalani saat ini yaitu membuat masker kain sesuai permintaan masyarakat ditengah pandemi Covid-19. Dalam sehari Ia mampu memproduksi 1000 picis masker kain yang dijual secara online maupun di toko-toko. "Sebelum ada pandemi Covid-19, saya setiap hari mengantar wisatawan asing dari Eropa maupun India. Tapi sejak wabah global tersebut menyebar hingga ke Indonesia yang mempengaruhi penurunan kunjungan wisatawan, saya memilih berhenti sementara dari dunia pariwisata," terangnya. 

Saat ini Dia bersama istrinya memproduksi masker kain untuk memenuhi permintaan masyarakat Bali dalam upaya memutus penyebaran Covid-19. "Hanya dengan cara ini kami bisa bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saya berharap pandemi ini cepat berlalu dan segera bisa kembali bekerja di industri pariwisata," ucapnya. 

Sementara itu salah satu perusahaan tour and travel ternama di Bali yang menjual paket tur keluar negeri juga kini mengalihkan produknya ke penjualan masker dan alat-alat kesehatan. Dayu Prama Staf Tour and Travel itu menyatakan sejak masyarakat Bali tidak bisa melakukan perjalanan wisata keluar negeri, perusahaan biro perjalanan wisata tersebut mulai menjual alat-alat kesehatan sembari menunggu kondisi kembali seperti semula. Sehingga dapat kembali menjual produk-produk paket wisata ke mancanegara.