Anggaran Operasional Vaksin Cekak, Kasus Rabies Meningkat | Bali Tribune
Diposting : 4 January 2022 07:05
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune/ VAKSIN ANJING - Suasana kegiatan vaksinasi anjing.

balitribune.co.id | Bangli  - Tidak tersedia anggaran untuk oprsioanl vaksinas rabies berimbas menigkatnya temuan kasus positif rabies pada anjing. Data di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli menunjukan pada tahun 2020 ditemukan kasus positif rabies pada anjing sebanyak 13 kasus, sedangkan pada tahun 2021 meningkat sebanyak 47 kasus.

Kepala Dinas PKP Bangli Made Alit Parwata mengatakan, terjadi peningkatan kasus postif rabies pada anjing yang cukup siginifikan di tahun 2021. Menurut Alit Parwata pada tahun 2020 terdapat 13 asus sedangkan tahun 2021 ditemukan 47 kasus. Penigkatan terjadi karena refocusing anggran untuk kegiatan oprasional vaksinasi. “Anggaran oprasional vaksinasi biasa datang dari Pemprov Bali dan Pusat tapi sejak dua tahun belakangan ini anggaran direcofusing,” ujarnya, Senin (3/1/2022).

Lanjut Alit Parwata, di samping itu kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga salah satu penyebab naiknya angka kasus positif rabies pada anjng. ”Karena pemberlakukan PPKM petugas tidak bisa turun secara dor to dor lakukan vaksinasi,” sebutnya.

Kata mantan Asisten II Setda Bangli ini untuk giat vaksinasi pada tahun 2020 untuk data untuk tahun 2021 yakni estimasi populasi anjing  sebanyak 59.346 ekor  dan dari jumlah tersebut cakupan vaksinasi sebanyak  15.448 ekor (26%). Sementara untuk  giat vaksinasi tahun 2020  untuk data tahun 2021 dari estimasi polulasi 59.346 ekor anjing yang baru tervaksin sebanyak 19.996 ekor (33,69%). ”Untuk giat vaksinasi kami libatkan petugas dari luar dinas, sehingga mereka dapatkan honor, karena anggaran tidak tersedia maka praktis kegiatan vaksinasi tidak bisa jalan secara efektif,” sebutnya.

Beber Alit Parwata untuk 1 tim vaksinasi beranggotakan 6 orang yakni 1 orang bertugas untuk lakukan vaksin, dan 1 orang bertugas sebagai pencatat serta 4 orang bertugas sebagai penangkap. Disinggung wilayah  temuan 47 kasus positif rabies, Kata Alit Parwata untuk Kecamatan Tembuku 24 kasus, Kecamatan Kintamani, 14 kasus, dan Kecamatan Susut 5 kasus serta Kecamatan Bangli 4 kasus. ”Kegiatan vaksinasi di tahun 2022 akan di mulai pada bulan Maret dan yang jadi sasaran adalah daerah yang masuk zone merah,” ungkap Alit Parwata.