balitribune.co.id | Negara - Belakangan ini mencuat kabar mengenai adanya tindakan berlebihan dikalangan kepolisian di sejumlah wilayah. Persoalan ini kini menjadi perhatian serius jajaran Polda Bali. Pejabat Polda Bali bahkan langsung ke satuan kewilayahan untuk melakukan mewarning anggotanya. Apabilan terjadi anggota kepolisian bermasalah, atasan hingga dua tingkat diatasnya dipastikan akan ikut diperiksa.
Mengantisipasi adanya tindakan berlebih yang dilakukan personil kepolisian, jajaran Polda Bali langsung turun ke polres jajaran termasuk juga ke Polres Jembrana. Bahkan Wakapolda Bali Brigjen Pol I Ketut Suardana langsung turun ke Jembrana Rabu (3/11). Mantan Kapolres Jembrana ini turun didampingi Kabid Propam Polda Bali Kombes Pol Joas Feriko Panjaitandan Kasubbid Paminal Bid Propam Polda Bali AKBP Ida Bagus Ketut Surya Darma. Kedatangan pejabat Polda Bali ini diterima langsung Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa.
Selain dalam rangka sosialisasi program prioritas Kapolri transformasi menuju Polri yang presisi, pejabat Polda Bali ini juga sebagai upaya mitigasi dan pencegahan kasus kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh anggota Polri khususnya di Polres Jembrana. Pengarahan dari pejabat Polda Bali ini juag diikuti Waka Polres Jembrana Kompol Marzel Doni beserta seluruh PJU Polres Jembrana dan para Kapolsek jajaran Polres Jembrana. Pejabat Polda Bali menekankan pentingnya pengawasan terhadap anggota Polri hingga unit terbawah.
Wakapolda Bali, Brigjen Pol I Ketut Suardana dalam arahannya untuk menuju Polri yang presisi agar terus dilakukan pengawasan untuk Polri yang baik terhadap masyarakat. "Ini perintah Kapolda Bali terkait aspek pengawasan anggota Polri dalam pelaksanaan tugas dilapangan, dan menyampaikan arahan Kapolri dalam pelaksanaan mitigasi dan pencegahan pelanggaran anggota," ujar Wakapolda. Anggota yang akan melaksanakan tugas dilapangan, pimpinan harus APP dan arahan sesuai SOP untuk meminimalisir kesalahan dalam pelaksanaan tugas.
Menurutnya sebagai anggota Polri harus menyadari juga sebagai warga masyarakat agar tidak arogan dilapangan dan harus melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Pihaknya meminta kepada seluruh personil Polres Jembrana untuk menjaga citra Polri. "Selalu bersyukur kita sebagai Polisi dengan tugas yang sangat berat telah diberikan kepercayaan kepada masyarakat. Semoga Polres Jembrana selalu dicintai masyarakat dan anggotanya tidak melakukan kesalahan fatal yang dapat menimbulkan citra buruk Polri di masyarakat," jelasnya.
Sementara itu Kabid Propam Polda Bali, Kombes Pol Joas Feriko Panjaitan mengatakan kendati ada tugas pokok dan wewenang Polri terkait diskresi kepolisian namun diutamakan tindakan pencegahan. Menurutnya Polri pada bagian pencegahan harus ada di masyarakat, “kelola kegiatan dengan baik sehingga anggota juga terarah dalam pelaksanaan tugas. Inspektur harus dekat dengan anggota, dan dalam pelaksanannya tugas polisi agar sesuai filosofi tata tentrem kerta hararja dalam transpormasi Polri yang presisi,” paparnya.
Terkait dengan tindakan personil kepolisian, pihaknya juga memberikan warning terhadap anggota yang bermasalah. Ditegaskannya apabila ada kedapatan anggota Polri yang bermasalah, tidak hanya anggota yang bersangkutan akan diproses, namu atasan hingga dua tingkat diatasnya juga akan ikut diperiksa. Sehingga menurutnya atasan akan ikut bertanggungjawab terhadap tindakan anggotanya. "Dalam pelaksanaan tugas harus dibuat laporannya, kalau tidak bisa ditertibkan diatasnya akan bertanggunjawab," tandasnya.