
balitribune.co.id | Gianyar - Fenomena siswa mengendarai sepeda motor ke sekolah kembali terjadi di Gianyar semenjak sekolah memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Sebagian lainnya, tumpukan siswa di depan sekolah menunggu jemputan orangtua mereka, kini memicu kepadatan lalulintas. Kondisi ini terjadi lantaran progam angkutan siswa gratis tidak kunjung beroperasi.
Padahal, Dishub Gianyar sebelumnya sempat menjanjikan per 1 Oktober angkutan siswa gratis beroperasi. Salah seorang siswa di SMPN Blahbatuh menyebut, sebelumnya optimis mendapat angkutan siswa gratis, namun setelah sampai Selasa (12/10/2021) belum ada angkutan siswa yang beroperasi. Karena itu, dirinya terpaksa meminta juga orangtua untuk menjemput. Itupun tidak bisa datang langusng karena harus menunggu jam istirahat orangtuanya. “Sekarang banyak teman-teman yang bawa motor sendiri dan diparkir di rumah-rumah penduduk dekat sekolah. Saya sendiri kan tidak dikasi bawa motor,” terangnya.
Atas kondisi ini, para orangtua siswa berharap angkutan segara dioperasikan. Mengingat program tersebut sangat bermanfaat untuk orang tua dan anak-anak sekolah. Tidak hany lantaran gratis, namuan para orang ini mengaku merasa merasa aman kalau anak-anak sudah dijemput atau diantar oleh angkutan. “Kami juga jadi menjadi lebih leluasa menjalankan pekerjaan, mengingat pandemi mencari pekerjaan susah," ujar I Ketut Ridia orangtua siswa di SMPN I Blahbatuh.
Kadishub Gianyar I Wayan Suamba saat dikonfirmasi terkait pengoprasian angkutan siswa gratis Gianyar Aman mengatakan pihaknya masih menunggu uji coba PTM selesai. Disebutkan, pengoperasian ini pun dengan catatan tidak ada lagi klaster pada PTM. Harapannya usai PPKM level 3 berakhir hingga tanggal 18 Agustus, sehingga pembelajaan di sekolah bisa normal dengan catatan PTM tidak jadi klaster baru. “Ini bukan terkendala anggaran. Semua tinggal eksekusi, “ tegasnya.