Diposting : 11 October 2018 23:57
redaksi - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menerjunkan tim untuk siaga 24 jam dalam Annual Meeting IMF-World Bank 2018. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya gangguan siber selama kegiatan berlangsung.
"Iya, termasuk IMF ini tim kita selalu siaga. Kita punya piket yang bertugas selama 24 jam. Dan tidak hanya selama IMF-WB ini saja. Tetapi berlaku untuk setiap saat gangguan siber bisa saja terjadi kapan saja," ungkap Kepala BSSN Djoko Setiadi ketika membuka CodeBali 2018 Conference di Kuta, Rabu (10/10).
BSSN sendiri mendukung CodeBali2018 yang bertema “Cyber Security Solution for the Emerging Threat: Protection in Critical Information Infrastructure and IoT World”. Kegiatan tersebut terselenggara berkat kerja sama antara CodeBali Committe, Indonesia Network Security Association, dan id-SIRTII/CC-Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional BSSN.
Kegiatan internasional tahunan tersebut dihadiri oleh pakar IT, perwakilan instansi pemerintah, lembaga swasta, peneliti, dan mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran pentingnya keamanan siber dalam menghadapi berkembangnya ancaman yang menyasar infrastrukur internet.
CodeBali merupakan rangkaian kegiatan simulasi ethical hacking, keamanan jaringan komputer, penanganan insiden dan kejahatan siber, konferensi, forum diskusi berbagi informasi, pelatihan, dan pameran terkait keamanan siber.
Djoko Setiadi menjelaskan, kemajuan teknologi internet of thing (IoT) dapat menghadirkan berbagai hal positif, utamanya dalam mendukung pembangunan Infrastruktur Informasi Kritikal Nasional dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Purna wirawan TNI ini juga menyebutkan, di sisi lain, kerentanan teknologi informasi juga harus diperhatikan mengingat besarnya risiko serangan siber yang bisa berdampak pada hajat hidup orang banyak dan perekonomian nasional.
"Sebagai konsolidator startegi keamanan siber Indonesia, BSSN mengajak dan merangkul seluruh pemangku kepentingan keamanan siber nasional dan internasional untuk bekerjasama, bersinergi, dan berkolaborasi melalui media Codebali 2018," imbuhnya.
BSSN mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan CodeBali 2018 dan berharap kegiatan tersebut dapat menjadi sarana berbagi informasi dan isu keamanan siber serta menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran pentingnya keamanan siber dalam menghadapi semakin berkembangnya ancaman pada infrastruktur Internet dan teknologi komunkasi informasi lainnya. "Kami sangat mendukung kegiatan ini karena untuk menyamakan persepsi dengan negara-negara Asia. Kami juga membuka pintu untuk siap bekerja sama dengan siapa saja," ujarnya.