Antisipasi Longsor, Ubah Jalur Pipa | Bali Tribune
Diposting : 23 February 2022 06:41
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune/ PERBAIKAN – Kegiatan perbaikan jaringan pipa yang rusak akibat diterjang longsor.

balitribune.co.id | Bangli - Dalam hitungan sepekan sudah tiga kali jaringan pipa tranmisi Perumda Air Minum Tirta Danu Arta yang ada di daerah aliran sungai (DAS) Melangit hancur akibat di terjang material tebing yang longsor. Mengantisipasi hal serupa akan dilakukan perubahan jalur pipa.

Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Bangli, Dewa Gede Ratno Suparso Mesi mengatakan dalam hitungan sepekan sudah tiga kali jaringan pipa tranmisi hancur akibat diterjang longsor. Imbasnya suplay air bagi konsumen di areal kota Bangli yang berjumlah sekitar7000 pelanggan terganggu.

Lanjut Direktur yang akrab dipanggil Dewa Rono ini jaringan pipa  terpasang menelusuri daerah aliran sungai dengan topografi tebing yang curam /tinggi. Struktur tebing dengan tanah berpasir sering kali ambrol dan menimpa jaringan pipa. ”Struktur tanah tebing yang labil acap kali longsor,” ungkapnya, Senin (21/2/22).

Kata Dewa Rono untuk sekali perbaikan minimal anggran yang dibutuhkan Rp 30 juta. ”Untuk biaya perbaikan tergantung dari kerusakan semakin panjang pipa yang hancur semakin tinggi biaya yang dikeluarkan,” katanya.

Berkaca dari permasalahan klasik tersebut, maka pihaknya berencana akan melakukan perubahan jalur pipa. Dimana pipa tidak lagi dipasang  dengan menelusuri DAS, namun pipa dekat sumber mata air akan langsung dipasang ke atas. ”Rencana ini sudah melalui kajian dan mendapat support dari tim percepatan dibawah kordinator Kadek Budiartawan, dan kemungkinan tahun ini sudah bisa terlaksana” sebutnya. Estimasi anggran yang dibutuhkan untuk merubah jaringan pipa sekitar Rp 4 miliar.

Pihaknya juga berencana bangun sumur bor di beberapa titik. Tujuanya sewaktu-sewaktu bisa dimanfaatkan jika terjadi kerusakan di sumber mata air. Alternatif untuk jangka panjang rencana akan dibanguan waduk di sungai Tamansari, Sidembunut, Kelurahan Cempaga Bangli.

DED untuk pembanguan waduk telah dibuat pada era kepeminpinan Bupati I Nengah Arnawa. Dengan dibangun waduk mempunyai multi fungsi yakni air bisa dimanfaatkan Perumda, subak dan digunakan untuk pembangkit listrik serta jadi obyek wisata. “Kami sekarang focus untuk mengubah jaringan pipa dulu, kedepan baru pikirkan solusi berkutnya,” kata Dewa Rono.