balitribune.co.id | Amlapura - Arus penyeberangan dari Pelabuhan Padang Bai menuju Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, di Padang Bai Karangasem padat. Ratusan kendaraan Truk Sedang (TS), kendaraan pribadi dan mobil pick up pengangkut barang kebutuhan pokok antre untuk diseberangkan ke Pulau Nusa Penida.
Berdasarkan pantauan Bali Tribune di Pelabuhan Ujung Timur Bali tersebut, Minggu (30/7), antrean kendaraan yang akan menyebeberang ke Pulau Nusa Penida bahkan sudah sampai ke depan Kantor PT ASDP Indonesia Ferry Padang Bai. Sejumlah sopir Truk Sedang dan sopir Pick Up memuat barang kebutuhan pokok, kepada Bali Tribune mengaku jika antrean panjang kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau Nusa Penida ini sudah terjadi saat dilakukannya perbaikan Dermaga II Padang Bai pada dua minggu lalu.
Selain itu kondisi cuaca buruk ditengah perairan juga mejadi faktor pemicu terjadinya antrean panjang kendaraan. “Selain itu, Kapal LCT nya juga tidak beroperasi pak, sehingga penyeberangan dari Padang Bai ke Nusa Penida hanya dilayani oleh Kapal KMP Nusa Jaya Abadi saja. Itupun penyeberangannya hanya 1 trip sehari,” ungkap Agus Wahyudi, salah seorang sopir kendaraan Pick Up memuat barang kebutuhan pokok asal Kampung Kusamba, Klungkung.
Dia dan beberapa sopir lainnya bahkan sudah antre selama hampir sembilan hari. Terlalu lama antre membuat barang kebutuhan pokok mutannya membusuk. “Saya sembilan hari sudah antre pak! Beras muatan saya sampai membusuk. Itu lagi ada teman saya yang muat telur, hampir setengah muatannya membusuk dan akhirnya ribuan butir telur yang busuk dibuang,” kesahnya.
Belum lagi kendaraan lainnya yang memuat sayur mayur dan jenis bumbu dapur sudah pasti mengami kerugian total karena membusuk sebelum sempat diseberangkan dan sampai ke daerah tujuan. “Ya beginilah pak! Tapi kami bisa memakluminya karena kapal KMP. Nusa Jaya Abadi ini kan daya muatnya terbatas. Biasanya ada kapal LCT tapi sempat beberapa hari tidak beroperasi,” sebutnya.
Selain antre hingga sembilan hari, tiket penyeberangan mereka juga habis masa berlakunya, karena masa berlaku tiket penyeberangan hanya tujuh hari. Sementara itu, kru darat KMP Nusa Jaya Abadi I Gede Samiasa kepada Bali Tribune menyebutkan, antrean panjang kendaraan ini sudah terjadi sejak 12 hari yang lalu, tepatnya saat ditutupnya sementara Dermaga II karena perbaikan. “Karena tiketnya kan terus dibuka, jadi kendaraan yang mau menyeberang ke Nusa Penida antre. Kapasitas angkut kendaraan kapal kami juga kan terbatas,” kata Samiasa.
Diakuinya juga banyak kendaraan yang sudah antre selama 9 hari, tiketnya akhirnya kadaluwarsa. Namun itu bisa dibijaksanai karena kondisi yang terjadi seperti saat ini. Saat ini antrean kendaraan berangsur mulai berkurang. Sementara menjelang Hari Raya Galungan saat ini pihaknya memberikan prioritas penyeberangan bagi kendaraan roda dua, warga yang akan mudik dan merayakan Galungan di kampung halaman mereka.