April 2024 Tarif Masuk DTW Jatiluwih Naik | Bali Tribune
Diposting : 24 January 2024 19:28
JIN - Bali Tribune
Bali Tribune / Sawah terasiring Jatiluwih

balitribune.co.id | Tabanan – Manajemen Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih di Kecamatan Penebel akan memberlakukan kenaikan tarif tiket masuk mulai 1 April 2024 mendatang.

Sesuai pengumuman yang disampaikan Manajemen DTW Jatiluwih kenaikan dengan rincian : anak domestik Rp 5 ribu, dewasa domestik Rp 15 ribu, anak-anak asing Rp 40 ribu, dan dewasa asing Rp 50 ribu.

Manajer DTW Jatiluwih, I Ketut Purna, menyebutkan bahwa rencana kenaikan tarif tiket masuk objek wisata berpanorama sawah terasiring ini telah melalui kajian dan persetujuan Badan Pengelola. “Berlakunya mulai 1 April 2024. Dua sampai tiga bulan ke depan ini kami sosialisasikan terlebih dulu,” jelas Purna, Rabu (24/1).

Upaya sosialisasi ini juga telah disampaikan kepada agen-agen perjalanan wisata di seluruh Bali. Salah satunya melalui Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA).

Ia memastikan kenaikan tarif tiket masuk ini tidak memberatkan wisatawan. Terlebih, di antara DTW yang ada di Bali, tiket masuk ke Jatiluwih masih paling murah. “Tidak sampai satu dollar. Sehingga masih wajar dan normal,” tegasnya.

Menurutnya, salah satu pertimbangan naiknya tarif tiket masuk ke Jatiluwih adalah ketersediaan lahan parkir. Saat ini, manajemen DTW Jatiluwih sedang berupaya menyediakan lahan parkir yang selama ini menjadi persoalan bagi wisatawan yang hendak berkunjung.

Purna menjelaskan, lahan parkir tersebut sedang diupayakan di dekat kuburan desa dengan cara menyewa lahan milik warga. Saat ini, lahan parkir tersebut dalam proses pengerjaan dan diharapkan tuntas pada April 2024 mendatang. Sehingga pada saat pelaksanaan World Water Forum (WWF), lahan parkir tersebut sudah bisa dimanfaatkan hingga seterusnya. “Mudah-mudahan April 2024 selesai. Kami coba kebut. Selama ini parkir kan selalu jadi persoalan,” ujarnya.

Disinggung mengenai jumlah kunjungan wisatawan, saat ini Jatiluwih sedang memasuki masa low season. Menurutnya, Jatiluwih yang sering dikunjungi wisatawan Eropa baru akan memasuki masa high season pada Juli, Agustus, dan September dengan rata-rata kunjungan mencapai 1.500 orang per hari. “Kalau sekarang rata-rata 500 orang per hari,” tukasnya.