Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

APRINDO Dorong Edukasi Berkelanjutan Penggunaan Kantong Plastik

Bali Tribune/ A.A.Ngurah Agung Agra Putra, S.T.

Bali Tribune, Denpasar -  Meskipun penggunaan kantong plastik mulai dikurangi penggunaannya namun yang paling penting yaitu bagaimana mengedukasi masyarakat untuk sadar  tidak menggunakan kantong plastik dan langkah itu sebagai salah satu upaya untuk  mengurangi penggunaan kantong plastik yang bisa dilakukan secara berkelanjutan. "Karena memang langkah yang paling tepat saat ini adalah  upaya edukasi kepada masyarakat untuk merubah mindset atau budaya mereka sehingga bijak dalam menggunakan plastik dan mengurangi penggunaannya," ujar Ketua DPD Asosiasi Peritel Indonesia (APRINDO) Bali A.A.Ngurah Agung Agra Putra, S.T yang dihubungi melalui selulernya di Denpasar, Selasa (12/3). Menurut Operation Manager di Ayu Nadhi Group ini bagi pelaku usaha ritel, sebenarnya mudah untuk mengikuti kebijakan tersebut namun, di beberapa daerah, justru masyarakatnya yang tidak siap untuk mengikuti kebijakan ini. Selain itu, ucap dia, untuk mengurangi dampak lingkungan dari sampah plastik bukan hanya dengan melakukan pelarangan, tetapi dengan menerapkan kantong plastik yang ekolabel dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Ditambahkan, pemerintah semestinya juga layak memberikan edukasi dan insentif bagi masyarakat yang mengurangi pemakaian kantong plastik. "Dari info yang saya dapatkan rata-rata terjadi penurunan dari sisi penggunaan kantong plastik sebesar 80-90%. Tidak bisa langsung 100%, kenapa? Karena merubah sesuatu yang sudah menjadi budaya butuh waktu," tukasnya. Dari sisi lain ia menyebutkan pertumbuhan bisnis retail menunjukkan tren yang positif meskipun dibayang-bayangi penutupan gerai retail besar. Untuk consumer good saat ini pengaruhnya tidak terlalu signikan. Hanya dikisaran 1%. Yang mungkin cukup terpengaruh adalah ritel produk-produk fashion dan elektronik. Tetapi kembali lagi bahwa baik offline maupun online masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Aprindo sebut penutupan gerai ritel logis saat dalam Tekanan. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengatakan maraknya penutupan gerai ritel yang terjadi belakangan ini merupakan konsekuensi normal bagi pelaku jika sudah menyerah dengan persaingan. Penutupan gerai juga merupakan langkah logis bagi pelaku usaha yang memang sudah tak kuat lagi mengatasi tekanan biaya yang mereka hadapi. " Menutup gerai, peritel sebenarnya sudah mencari cara agar biaya-biaya bisa ditekan. Efisiensi dicari dengan mempertimbangkan kembali biaya pemasaran, sewa tempat, hingga biaya sumber daya manusia," ucapnya.  Ketika efisiensi yang dilakukan ternyata tak sebanding dengan  tekanan biaya operasi, penutupan gerai menjadi pilihan terakhir. "Tutup toko ini sebetulnya pilihan jalan terakhir, semua tentu didasarkan atas hitungan untung-rugi. Kalau satu toko tak menjanjikan, ibarat bagian tubuh yang tak berfungsi, tentu perlu diamputasi," sebut Gung Agra begitu kerap disapa.  Ia juga mengatakan penutupan satu gerai sebenarnya tak berarti pengusaha ritel benar-benar menyerah dengan kegiatan usahanya. Pelaku usaha ritel bisa jadi berencana memindahkan gerainya ke lokasi lain yang lebih ramai atau memiliki biaya sewa yang lebih murah.  Selain itu strategi utama berkaitan dengan cara menghadapi pola belanja masyarakat yang saat ini lebih senang berbelanja daring (online) dan menyikapi daya beli masyarakat yang dianggapnya masih turun. Biasanya peritel yang kompetitif dalam menentukan harga jual dan efisiensi biaya masih bisa bertahan hidup di tengah daya beli yang masih melesu. Namun, jika itu tidak dilakukan, maka peritel mau tak mau harus gagal. 

wartawan
Arief Wibisono
Category

Tiga Tahun Kasus Mandeg di Polresta Denpasar, Investor Australia Bersurat ke Kapolri

balitribune.co.id | Denpasar - Penanganan perkara dugaan penipuan dan penggelapan dilaporkan investor asal Australia, Jeffrey Norman Cruickshank (78) ke Satreskrim Polresta Denpasar terkesan jalan di tempat. Buktinya, lebih dari tiga tahun Jeffrey Norman Cruickshank melaporkan I Nyoman Suastika dan Rieke Indriati hingga penyidik menerbitkan SPDP (Surat Perintah Dimulainya Penyidikan) pada 10 Juni 2024, tetapi belum ada penetapan tersangka. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pansus II Tekankan Data Presisi Sebagai Landasan Pembangunan Daerah

balitribune.co.id | Tabanan - Panitia khusus atau Pansus II DPRD Tabanan meminta keberadaan Data Presisi menjadi salah satu landasan utama penyelenggaraan pembangunan daerah yang akan dirangkum ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tabanan 2025-2029.

Baca Selengkapnya icon click

Jembrana di Ambang Krisis Guru, Beban Guru Aktif Bertambah

balitribune.co.id | Negara - Dunia pendidikan di Kabupaten Jembrana tengah dihadapkan pada tantangan serius. Hingga kini tercatat terjadi kekurangan 200 lebih guru pengajar. Kondisi ini diperparah dengan bertambahnya guru yang pensiun setiap tahun. Tahun 2025 saja, sebanyak 119 guru akan memasuki masa pensiun.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Industri Keuangan Bali Tetap Tangguh, Kredit UMKM dan Investasi Tumbuh Positif di April 2025

balitribune.co.id | Denpasar - Sektor Jasa Keuangan di Provinsi Bali menunjukkan performa stabil dan tumbuh positif hingga April 2025. Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mencatat bahwa permodalan yang kuat, likuiditas yang cukup, serta risiko yang terjaga menjadi kunci ketangguhan sektor ini. Hal ini diungkapkan Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Rabu (2/7).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.