BALI TRIBUNE - Jelang Porprov Bali XIII/2017 di Gianyar yang tinggal satu bulan lagi, KONI Karangasem terus mengintensifkan program dalam rangka peningkatan prestasi. Salah satunya dengan menggelar TC Sentralisasi. Hanya saja kemasannya sedikit berbeda.
TC Sentralisasi itu masih difokuskan digarap di masing-masing cabang olahraga. Hanya saja, pengaturannya lebih ketat lagi dengan harapan para patriot olahraga asal Karangasem itu lebih fokus dalam menatap multi event dua tahunan antar- Kabupaten/Kota di Bali.
Menurut Ketua Umum KONI Kabupaten Karangasem Gede Suadi, Jumat (28/7) sebelum menggelar TC memang sifatnya latihan bisa sesuai program pelatih di masing-masing cabor. Namun begitu TC dimulai Kamis (27/7) lalu, latihannya lebih diintensifkan lagi.
"Latihannya digenjot agar atlet lebih fokus. Dalam segala bentuk pikiran tertuju pada Porprov," ungkap Gede Suadi.
Kontingen Karangasem sendiri terdiri dari 263 atlet, ditambah ofisial sebanyak 35 orang, dan manajer 17 orang. Jadi total keseluruhan mencapai 315 orang. "Sebenarnya kami ingin kumpulkan seluruh atlet jadi satu. Tetapi, dipusatkan di masing-masing cabor, itu semua karena keterbatasan sarana yang ada. Tapi motivasi masih tetap tinggi untuk menunjukkan prestasi terbaik untuk daerah Karangasem," terang Gede Suadi.
Suadi menambahkan, dari sisi jumlah memang ada peningkatan jumlah atlet hingga 54 orang dibandingkan Porprov Tahun 2015. Dengan peningkatan jumlah atlet, diharapkan prestasi bisa linier. Meskipun rivalitas Porprov tetap ketat.
"Untuk TC sebanyak 40 kali, ini menyesuikan dengan jadwal bertanding tiap cabor. Tapin saya harap volume latihan jelang Porprov diperbanyak. Termasuk peningkatan level fisik. Jadi, secara umum wajib progresnya meningkat. Dan, saat turun di Porprov dalam perfomance puncak. Dengan begitu medali yang ingin diraih semakin mendekati kenyataan," tandas Gede Suadi.
Pria asal Tianyar Kubu Karangasem itu menegaskan, Karangasem akan mengikuti 23 cabor di Porprov. Meskipun ada cabor yang tidak diikuti, akan tetapi secara kalkulasi dan proyeksi sebaran medali dia berharap sesuai dengan harapan. Mengingat, cabor yang diikutkan itu telah melalui berbagai indikator. Terutama cabor yang potensial meraih medali.
"Karangasem kan memang proyeksinya untuk meraih medali. Meskipun minim atlet tapi tetap kaya prestasi. Dan, jangan sekali-kali keterbatasan dan kekurangn dijadikn alasan untuk gagal meraih prestasi, tapi jadikanlah kekurangn sebagai motivasi untuk meraih frestasi. Istilah kami itu dipakai sebegai pelecut jengah," papar Gede Suadi.