Australia Siapkan Staff Konsulat Amankan Warganya di Lombok | Bali Tribune
Diposting : 7 August 2018 20:52
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
KUNJUNGI - Menlu Australia ketika mengunjungi Annika Linden Centre di Denpasar, Senin (6/8)
BALI TRIBUNE - Terjadinya musibah gempa bumi yang menimpa Lombok yang juga berimbas ke Bali pemerintah Australia melalui Konjen Australia yang ada di Bali telah menyiapkan staffnya untuk siaga menangani warga negara Australia yang sedang berlibur di Lombok ataupun melakukan  aktivitas lainnya. "Kami siapkan staff konsulat di Senggigi dan Bandara," ujar Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop disela kunjungannya ke Anikka Linden Center (ALC) di Denpasar, Senin (5/8).
 
Menurutnya dengan adanya staff konsulat yang stand by di kedua tempat tersebut maka akan memudahkan evakuasi ataupun kordinasi. "Selain itu dengan adanya musibah gempa bumi di Lombok, kami pemerintah Australia juga menggelontorkan bantuan seperti makanan, obat-obatan, alat kesehatan, selimut melalui Palang Merah," imbuhnya sembari berkata ketika gempa terjadi dirinya berada di penerbangan  dari Surabaya. 
 
Dikatakan konsulat di Bali menyediakan staff di bandara Lombok dan Senggigi. Sedangkan rombongan menteri luar negeri yang sedang mengikuti kegiatan dilombok dipastikan selamat. Ia juga katakan pihaknya juga melakukan kordinasi kepada warganegara canada untuk melakukan kontak dengan konsulat yang ada di bali. Ia juga sampaikan terima kasih atas kerjasamanya dengan berbagai pihak yang telah membantu pemerintah Australia.
 
Ia sendiri berada di Bali untuk mengikuti Bali Process Meeting selama 2 hari. Bali Process Meeting dikatakan akan fokus membahas berbagai isu yang kerap dihadapi dunia seperti terorisme, perdagangan manusia, kejahatan internasional serta isu isu lainnya. Mereka akan kerjabersama mengatasi persoalan yang ada.
 
Terkait denganProgram Bantuan Langsung (DAP) dikatakan Menlu merupakan program hibah kecil yang dikelola oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia yang bekerja langsung dengan masyarakat di negara-negara berkembang, berfokus pada mendukung kegiatan bantuan berskala kecil yang memberikan hasil yang praktis dan nyata. "Di Bali, DAP dikelola oleh Konsulat-Jenderal Australia dan sejak tahun 2005 telah mendanai 132 proyek di Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB)," tukasnya.
 
Disebutkan, selama 2017-2018 dana DAP Konsulat-Jenderal didistribusikan ke 14 proyek di Bali dan tiga di NTB. Proyek mencakup penyediaan sistem rekam medis untuk klinik kesehatan wanita di pasar tradisional, proyek air dan sanitasi, materi pendidikan bagi penyandang cacat, restorasi terumbu karang, dan proyek pengelolaan limbah untuk masyarakat yang terkena dampak letusan Gunung Agung.
 
Sementara itu kunjungan Menlu ke Annika Linden Centre (ALC) bertujuan untuk bertemu dengan tiga organisasi nirlaba lokal YPK, Puspadi dan D-Network -yang berkantor di ALC dan beberapa Relawan Australia untuk Pengembangan Internasional (AVID) yang bekerja di organisasi-organisasi tersebut. "ALC saat ini menginkubasi tiga LSM ini dan memberikan dukungan strategis kepada tiga organisasi nirlaba lainnya yang semuanya adalah penerima bantuan dana DAP," tutupnya.