Bali Cycling Marathon 2021 Langkah Membangkitkan Ekonomi Bali | Bali Tribune
Diposting : 6 April 2021 21:17
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / KETERANGAN PERS - Ketua Asita Bali, I Komang Takuaki Banuartha bersama Kepala Dinas Pariwisata Daerah Bali, Putu Astawa dan Sekretaris Satgas Covid-19 Provinsi Bali, Made Rentin saat memberikan keterangan pers terkait BCM 2021

balitribune.co.id | DenpasarMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Uno saat berkantor di Bali beberapa waktu lalu telah memberikan instruksi digelarnya kegiatan/event untuk memulihkan pariwisata Bali di masa adaptasi kebiasaan baru pascapandemi Covid-19. Hal ini yang mendorong pelaku pariwisata Bali membuat sebuah event di masa kenormalan baru dengan memperketat protokol kesehatan, salah satunya adalah Bali Cycling Marathon (BCM) 2021 pada 10 April mendatang di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. 

Ketua Panitia BCM 2021 yang juga Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali, I Komang Takuaki Banuartha kepada awak media di Denpasar, Selasa (6/4) mengatakan event yang digelar di masa pandemi ini yaitu bersepeda untuk kesehatan dan kebangkitan pariwisata Bali. Langkah ini sebagai upaya membangkitkan kembali pariwisata Bali yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 lalu. 

Kata dia, sejak adanya pengumuman Covid-19 di Indonesia telah terbentuk pola kehidupan baru bermasyarakat. Bali yang bergantung pada wisatawan asing, sekarang ini didorong memaksimalkan potensi wisatawan Nusantara melalui atraksi-atraksi wisata lokal yang ada.

Bali Cycling Marathon adalah upaya untuk memaksimalkan pariwisata Bali melalui kegiatan yang atraktif bagi wisatawan, tapi tetap mengutamakan unsur kesehatan. "Penyelenggaraan acara ini akhirnya menjadi salah satu percontohan kegiatan yang berhasil diadakan dimasa pandemi," ucap Banuartha.

BCM 2021 telah resmi didukung oleh Kemenparekraf serta Kemenpora sebagai salah satu event yang akan dijadikan percontohan event-event serupa dimasa pandemi di Indonesia. Bali Cycling Marathon dikemas dengan konsep yang lebih tertata dan menarik dengan tetap memanfaatkan wisata budaya Bali dalam kemasan konsep Leisure Sport. 

"BCM 2021 ingin membawa peserta berkeliling menikmati Pulau Bali seluruhan, sehingga BCM 2021 akan dibagi menjadi 3 rangkaian acara utama yaitu BCM2021 Journey Series, BCM2021 Virtual Edition, dan main event Bali Cycling Marathon 2021," bebernya.

Banuartha menjelaskan, untuk Journey Series bersepeda marathon dengan jarak tempuh minimal 84 Km. Setiap series-nya hanya akan diikuti oleh 50 peserta. Untuk di Nusa Penida berlangsung pada 10 April 2021. Di Bali Selatan pada 1 Mei 2021, di 

Bali Barat berlangsung 5 Juni 2021, di Bali Timur 3 Juli 2021 dan di Bali Tengah adalah Mountain Bike Series yaitu pada 31 Juli 2021. 

Event ini akan melibatkan atlet sepeda serta selebriti untuk ikut berolahraga sekaligus berwisata serta bersama-sama guna membangkitkan pariwisata olahraga di Bali khususnya pariwisata olahraga bersepeda sembari menyusuri tempat-tempat wisata di Nusa Penida. "Sebelum kegiatan dimulai, pada hari itu juga akan dilakukan tes swab antigen. Hanya peserta yang mengantongi hasil negatif tes Covid-19 yang boleh mengikuti kegiatan ini," jelasnya. 

Kepala Dinas Pariwisata Daerah Bali, Putu Astawa mengatakan bahwa kehadiran Bali Cycling Marathon di masa pandemi ini agar tidak mematahkan semangat pelaku pariwisata. Bali yang memiliki ratusan ribu kamar, namun yang datang ke Bali hanya 3 ribuan orang per hari. Kondisi ini tentunya tidak mampu mengisi tingkat hunian kamar hotel yang sebelum pandemi rata-rata mencapai 60%. 

"Kami akan merangkul semua stakeholder untuk mengerakkan ekonomi antara kebutuhan ekonomi dan kesehatan berjalan beriringan. Mari lakukan pertumbuhan ekonomi tanpa mengabaikan protokol kesehatan," ajaknya. 

Saat ini pariwisata Bali hanya mengandalkan kedatangan wisatawan domestik. Mengingat pintu pariwisata internasional belum dibuka. Pada tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19, Pulau Bali dikunjungi sebanyak 10,5 juta turis domestik. "Potensi turis domestik ke Bali sangat tinggi mencapai 170 juta per tahun. Karena tidak bisa bepergian ke luar negeri, inilah momentum untuk menarik wisatawan Nusantara ke Bali," ucap Astawa.  

Sekretaris Satgas Covid-19 Provinsi Bali, Made Rentin menyampaikan bahwa Satgas tidak sendirian melakukan pemulihan atau menuju tatanan kehidupan Bali baru masyarakat produktif aman dari Covid-19. Dalam hal ini juga didukung oleh pelaku industri pariwisata dengan membuat suatu event pariwisata melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat. "Disatu sisi kita tetap beraktivitas agar perekonomian berjalan, tetapi tidak pernah mengabaikan  kesehatan yaitu taat dan patuh prokes," tegasnya.