
balitribune.co.id | Denpasar - Tahun 2025 ini Bali Spirit Festival (BSF) akan kembali digelar di Ubud Kabupaten Gianyar pada 7-11 Mei. BSF adalah festival yang menggabungkan yoga, musik dan healing atau penyembuhan diikuti komunitas nasional dan internasional. Festival ini menciptakan ruang yang lebih selaras dan sehat.
Co Founder Bali Spirit Festival, Made Gunarta mengatakan, festival tahun 2025 ini merupakan yang ke-16 kali dan mampu mendatangkan orang-orang atau wisatawan berduit untuk berlibur maupun menikmati BSF di Bali. "Saya kerap mendatangkan 2 ribuan orang per penyelenggaraan festival. Festival ini bagaimana membuat orang tinggal di Bali untuk mendapatkan pengalaman yang menyenangkan supaya orang terinspirasi," katanya dalam keterangan persnya di The Ambengan Tenten Denpasar, Kamis (1/5).
Lebih lanjut ia menjelaskan, BSF 2025 mempersembahkan spirit untuk bisa dimanfaatkan dalam hal kebugaran maupun penyembuhan dan kegembiraan dalam musik yang ditampilkan. "Ada sejumlah festival di luar negeri yang terinspirasi dari Bali Spirit Festival. Hal ini menandakan bisa membawa perubahan global untuk mendapatkan pengaruh yang lebih baik," katanya.
Ia menambahkan, dari berbagai negara akan datang setiap BSF berlangsung, karena festival ini hadir dengan kegembiraan. Pengunjung dapat mengikuti yoga, musik dan healing. "BSF dimulai dari 2008 yaitu perayaan global tahunan yoga, musik dan tari. Salah satu pionir dan festival yoga internasional terbesar di Asia Tenggara dan terinspirasi dari nilai luhur Tri Hita Karana. Festival ini merayakan kekayaan budaya Bali, Indonesia dan dunia dalam semangat kolaborasi dan bersatu dalam harmoni," paparnya.
Tahun 2025 ini BSF akan berlangsung selama 4 hari di Puri Padi & The Yoga Barn, Ubud dengan beberapa kegiatan, seperti lebih dari 150 workshop selama 4 hari festival yakni yoga yang menghadirkan master yoga, Ketut Arsana dari Kundalini Tantra Yoga. Selain itu kegiatan musik, tari, penyembuhan, pengembangan diri, meditasi dan lainnya. Pertunjukan seni dan musik melibatkan lebih dari 250 artis dan musisi dari Bali, Indonesia dan dunia. Dharma Fair Market diisi lebih dari 50 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menawarkan produk-produk kebugaran lokal, kerajinan tangan, perhiasan dan makanan minuman.