balitribune.co.id | Denpasar - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyatakan dukungannya kepada gelaran Miss Tourism International (MTI) 2020 yang sedianya akan dihelat di Bali pada April tahun 2020 mendatang. “ Kami mewakili provinsi Bali sangat mendukung digelarnya event internasional ini, terlebih akan menghadirkan peserta dari berbagai negara,” kata Wagub saat menerima audensi tim panitia Miss Tourism International di ruang kerjanya, Senin (5/8) sore.
Pria yang akrab disapa Cok Ace ini menekankan bahwa Bali sudah teruji sebagai tuan rumah dari berbagai acara bertaraf internasional dan terbukti, bisa berjalan dengan sukses. “ Seperti miss world juga pernah terselenggara dengan baik beberapa tahun lalu, dengan dukungan dari akomodasi, penerbangan, kamar hotel serta keamanan, akan memberikan jaminan akan kenyamanan para peserta,” kata penglingsir Puri Ubud ini. “ Yang pasti saya lihat acara ini akan berdampak bagus untuk Bali, dimana orang dari seluruh dunia datang dan mempromosikan Bali, minimal lewat media sosialnya,” imbuhnya lagi
Selain itu, Wagub Cok Ace juga menyarankan agar panitia penyelenggara juga bekerjasama dengan berbagai asosiasi pariwisata, hotel hingga restoran guna mendapatkan dukungan lebih jauh lagi untuk kelancaran. “ Kita punya beberapa tempat seperti Nusa Dua yang bisa dimanfaatkan untuk event berskala besar dengan ribuan peserta,” jelas Wagub.
Sementara itu President and Franchise Owner MTI, Tan Sri Datuk Danny Ooi menjamin acara ini akan memberikan dampak bagi Bali, terlebih Pulau Dewata punya kultur budaya yang sangat beragam yang sangat layak untuk dipromosikan. “ Ajang ini sangat berhubungan dengan industri pariwisata, apalagi Bali adalah wajah Indonesia dai dunia pariwisata internasional,” ujar Danny Ooi.
Dijelaskannya pula memasuki edisi ke-25 di tahun 2020, Ajang kecantikan yang mengangkat advokasi pengenalan pariwisata ini diadakan sejak tahun 1994. Miss Tourism International sendiri memiliki motto “Embracing Beauty, Welcoming Cultural Diversity”. “ Kita hadirkan lebih dari 45 negara dari lima benua, yang akan mengirimkan para wakilnya, bersaing memperoleh mahkota Miss Tourism International,” katanya. Indonesia sendiri sudah berpartisipasi sejak tahun 2008 dan tahun ini memasuki tahun ke-10 keikutsertaan Indonesia.
Selain malam final, keseluruhan peserta juga akan mengikuti beragam aktifitas dan penilaian dari para juri. “ Setiap hari selama karantina akan dipromosikan melalui sosial media. Tentu didalamnya juga berisi sesi promosi budaya ciri khas, lokasi-lokasi wisata dan ikonik, hingga budaya kuliner tuan rumah, juga ada sesi penghijauan dan kampanye energi terbarukan,” tandasnya.