balitribune.co.id | Kuta – Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai siaga terhadap cuaca ekstrem, angin kencang disertai hujan lebat yang kerap terjadi sewaktu-waktu pada musim penghujan saat ini. Pengelola bandara bersama otoritas setempat melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan.
Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Taufan Yudhistira saat dikonfirmasi, Senin (24/1) menyampaikan, mengantisipasi cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi penerbangan telah dipersiapkan rencana kontingensi dalam upaya menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan.
Seperti meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait yaitu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), AirNav, maskapai dan ground handling serta pihak Otoritas Bandara Wilayah IV yang secara rutin melakukan inspeksi keselamatan atau ramp check terhadap setiap pesawat yang beroperasi.
Ia mengatakan apabila dalam waktu berdekatan ada beberapa penerbangan yang mengalami keterlambatan disebabkan terjadinya cuaca buruk, maka atas permintaan maskapai pihaknya telah menyiapkan pengaturan ruang tunggu di terminal. Namun dengan tetap menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
"Untuk cuaca, kami bekerjasama dengan BMKG. Penerbangan ditentukan oleh pilot dari maskapai bersangkutan. Apakah nantinya tetap di pesawat maupun kembali turun ke ruang tunggu, tempatnya sudah kami siapkan," tegasnya.
Cuaca ektrem ini kerap terjadi di musim penghujan yang puncaknya diprediksi BMKG berlangsung pada Januari hingga Februari. Maka pengelola Bandara Ngurah Rai pun memastikan pengawasan dan pemeliharaan pekerjaan di seluruh area, baik di area land side (sisi darat) maupun air side (sisi udara) berjalan sesuai prosedur keamanan dan keselamatan penerbangan.