balitribune.co.id | Kuta - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali tercatat melayani 15,8 juta penumpang selama periode Januari-September 2023. Angka tersebut menunjukkan pemulihan atau recovery pasca-pandemi Covid-19 sebesar 89% jika dibandingkan dengan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 17,8 juta penumpang. Dari kinerja hingga September tersebut, tercatat jumlah penumpang bulanan tertinggi adalah bulan Juli yakni sejumlah 2,1 juta penumpang.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali, Handy Heryudhitiawan, mengatakan peningkatan penumpang tahun ini didorong pulihnya sektor pariwisata di Pulau Bali. "Indikatornya adalah peningkatan jumlah penumpang harian, dimana pada triwulan III (periode Januari-September) tahun lalu rata-rata kami melayani sejumlah 30 ribu penumpang per hari, sementara di periode yang sama tahun ini ada sejumlah 58 ribu penumpang per hari yang melintas di Bandara I Gusti Ngurah Rai,” jelas Handy dalam siaran persnya, Selasa (10/10).
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk penerbangan internasional, hampir seluruh maskapai telah beroperasi kembali di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali pasca-pandemi. Sedangkan untuk maskapai dan rute domestik sudah beroperasi 100%. Saat ini Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melayani 30 rute internasional dengan 36 maskapai dan 19 rute domestik dengan 13 maskapai.
Handy menjelaskan, jumlah penumpang internasional di bandara setempat saat ini lebih dominan dibandingkan dengan jumlah penumpang domestik. “Secara nature-nya memang jumlah penumpang penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai lebih tinggi daripada jumlah penumpang domestik. Hingga triwulan III tahun 2023, komposisi jumlah penumpang terdiri dari 54% penumpang internasional atau sebanyak 8.562.048 penumpang dan 46% penumpang domestik atau sebanyak 7.264.273 penumpang,” jelasnya.
Kata dia, di bulan September tahun 2023, secara keseluruhan tercatat melayani 1,9 juta penumpang dan 11.760 pergerakan pesawat. "Rinciannya untuk domestik adalah sebanyak 831.613 penumpang dan 6.101 pergerakan pesawat, serta untuk internasional sejumlah 1.084.023 penumpang dan 5.659 pergerakan pesawat,” sebutnya.
Selama September, rute Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta masih menjadi rute domestik paling sibuk dengan melayani 417.517 penumpang atau 50% dari keseluruhan penumpang domestik. Dilanjutkan dengan Surabaya dengan 113.269 penumpang dan Labuan Bajo dengan 45.743 penumpang.
Untuk rute internasional, pelayanan penumpang terbanyak selama bulan September adalah Singapura dengan 237.360 penumpang. Kemudian, Kuala Lumpur dengan pelayanan kepada 128.618 penumpang, dan Melbourne dengan pelayanan kepada 88.264 penumpang.
Handy menambahkan, selama bulan September warga negara Australia menjadi warga negara yang paling banyak melintas di Bandara I Gusti Ngurah Rai-Bali. “Sesuai dengan data perlintasan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, terdapat 129.782 WNA Australia yang berkunjung ke Pulau Bali. Selanjutnya terdapat WNA India sebanyak 33.813 orang, dan WNA Tiongkok sebanyak 30.266 orang,” tambahnya.
Menurutnya, Oktober hingga Desember merupakan puncak liburan, pihaknya memprediksi masih akan terdapat pertumbuhan lalu-lintas penerbangan. "Sehingga kami optimis dapat melayani 20 juta penumpang hingga akhir tahun 2023. Di lain sisi kami juga terus berusaha melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder untuk menambah konektivitas rute di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai baik domestik maupun internasional,” tutupnya.