balitribune.co.id | Amlapura - Banjir banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Manggis, yakni Desa Antiga Kelod dan Desa Gegelang. Sejumlah rumah terendam banjir, lebih dari lima unit mobil milik warga juga terendam banjir, bahkan satu unit mobil yang terparkir di pinggir jalan di Desa Antiga Kelod juga nyaris hanyut, namun beruntung warga sigap dan langsung mengikat mobil tersebut dengan tali plastik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bali Tribune di lokasi kejadian, Kamis (11/12), banjir bandang yang menerjang beberapa dusun di dua desa tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 Wita, dimana sebelumnya memang terjadi hujan yang sangat lebat dengan intensitas tinggi. Saat itu warga mendengar suara gemuruh dan beberapa saat kemudian banjir bandang menerjang setelah aliran sungat Tukad Betel tidak mampu menampung luapan air bah yang cukup besar.
“Tadi banjirnya mulai terjadi sekitar pukul 15.00 Wita, ada suara gemuru dan airnya langsung meluap hingga merendam rumah saya dan rumah warga lainnya,” ungkap I Wayan Ardika, Warga Banjar Dinas Pangitebel, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem.
Terjangan tukad betel tersebut juga menjebol tembok penyengker duia sekolah yakni SMP Negeri 3 Manggis dan SD Negeri 3 Manggis. Begitu tembok penyengker dua sekolah tersebut jebol, air bah langsung masuk ke dalam ruang kelas, ruang kantor hingga masuk kedalam Lab Komputer di SMP Negeri 3 Manggis. Akibatnya lima unit Laptop Chrome Book, dan beberapa unit komputer dan media belajar siswa di lab komputer tersebut rusak terendam banjir.
“Ada lima Laptop Chroom Book di Lab Komputer yang terendam banjir. Rusak semua kayaknya pak karena semuanya terendam air. Kulkas di kantin sekolah juga hanyut terbawa banjir berikut dagangannya. Kantor, Ruang Guru dan semua ruang kelas juga terendam banjir,” sebut I Ketut Astawa, pegawai SMP Negeri 3 Manggis.
Sementara itu, derasnya terjangan banjir juga mengakibatkan jalur Denpasar-Karangasem di Banjar Dinas Pangitebel, Antiga Kelod lupuh total selama lebih kurang dua jam. Puluhan sepeda motor mogok dan sejumlah warga di lokasi kejadian pun berupaya menolong pengendara yang motornya mogok setelah nekat menerjang banjir. Tidak hanya itu belasan ekor babi milik warga juga terpaksa harud dievakuasi, termasuk ternak sapi juga dievakuasi ke lokasi yang aman.
Sekitar puku; 18.00 Wita, ketinggian banjir mulai surut, dan arus lalulintas dari dua jalur baik dari arah denpasar menuju Karangasem mapun arah sebaliknya berangsur lancar kendati padat merayap. Belum diketahui total kerugian material akibat banjir bandang ini.