BALI TRIBUNE - Sejumlah saluran irigasi subak di wilayah Kecamatan Kabupaten Klungkung jebol akibat diterjang banjir yang terjadi empat hari lalu. Atas kejadian ini ratusan hektar lahan pertanian di Subak Kacangdawa Desa Kamasan dan Toya Hee Desa Gelgel Subak tidak mendapat alian air.
“Kerusakan ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama, karena akan berdampak pada produktivitas para petani didaerah itu,” ujar Bupati Suwirta ketika terjun langsung ketengah tengah sawah Subak Kacangdawa dan Subak Toya Hee, Rabu (14/6).
Dari pantauan di lapangan, sedikitnya empat titik saluran irigasi yang jebol, yakni satu lokasi di Subak Kacangdawa, Banjar Kacangdawa, Desa Kamasan dan tiga titik di Subak Toya Hee, Desa Gelgel. Kondisi ini mengakibatkan krisis air dialami para petani, padahal saat ini merupakan musim tanam padi yang membutuhkan volume air yang banyak.
Klian Subak Kacangdawa Kadek Martana mengatakan kejadian jebolnya saluran irigasi ini terjadi empat hari yang lalu ketika hujan deras. Akibatnya saluran irigasi sepanjang + 15 meter jebol. Subak Kacangdawe dengan luas lahan 124 hektar beranggotakan 200an orang. Saluran irigasi ini sendiri mengairi sampai ke wilayah pertaian Desa Tangkas. “Saluran irigasi ini untuk mengairi lahan di subak kacangdawa yang lahan pertaniannya seluas 124 hektar, ditambah lagi lahan di wilayah Desa Tangkas,” ujar Martana.
Di Subak Toya Hee Desa Gelgel, Kelian Subak Wayan Sukarta mengatakan saluran irigasinya mengalami kerusaannya sepanjang 12 meter. Saluran irigasi ini mengairi 14 hektar sawah yang tengah ditanami palawija dan padi. Dengan bantuan yang diberikan oleh Bupati Suwirta ini, kedua Klian subak mengaku akan segera memperbaiki saluran irigasinya. “ Dengan bantuan dana dari Bupati Suwirta ini dan dengan dukungan dana Bantuan Langsung Mandiri (BLM) yang kami kelola, kami akan segera memperbaiki saluran air kami,” ujar Kadek Martana.
Kunjungan Bupati Nyoman Suwirta ini merupakan tindak lanjut atas laporan para Klian Subak beserta anggotanya yang datang langsung menemui Bupati Suwirta untuk meminta bantuan perbaikan. Karena bersifat mendesak, Bupati Suwirta akhirnya memutuskan membantu perbaikan irigasi menggunakan dana operasionalnya sendiri. Penyerahan bantuan berupa uang tunai itu diserahkan di masing-masing lokasi subak.
Dalam bincang-bincang dengan sejumlah petani, Bupati Suwirta menyampaikan komitmennya untuk menjaga lahan pertanian dari alih fungsi sesuai surat edaran pemerintah pusat. Selain itu Bupati mendorong supaya mengurangi penggunaan pupuk berbahan kimia dan beralih menggunakan pupuk organic. Karena penggunaan pupuk kimia akan berdampak pada kerusakan tanah dan pencemaran air.