Beberapa Peserta UNBK dari Paket C Mengundurkan Diri | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 22 Desember 2024
Diposting : 25 January 2018 14:57
Agung Samudra - Bali Tribune
pendidikan
I Made Sukarma

BALI TRIBUNE - Adanya kebijakan penerapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi program paket C atau setara SMA/SMK, membuat ketar-ketir beberapa orang peserta. Relaita ini tergambar di  Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Widya Center. Dari 39 perserta UNBK ternyata 4 peserta mengundurkan diri.

Hal tersebut diungkapkan Pengelola PKBM Widya Center Bangli I Made Sukrama, Rabu (24/1). I Made Sukrama menjelaskan, sesuai arahan dari pusat untuk tahun ini program paket C melaksanakan UNBK. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para peserta paket C, yang setara dengan sekolah formal lainya. Peserta paket C yang terdata akan mengikuti UNBK dari PKBM Widya Center sebanyak 39. Untuk tempat pelaksanaan UNBK akan meminjam tempat di SMPN I Bangli. 

Langkah awal yang telah dilakukan menyongsong UNBK pada bulan April nanti pihaknya sudah mengajak peserta untuk mengikuti latihan pengoperasian perangkat maupun mekanisme menjawab soal di SMPN 1 Bangli. Sukrama mengaku menemui beberapa kendala, yakni sedikitnya ada 4 peserta yang tidak hadir untuk mengkuti proses pembelajaran. "Baru saya infokan ujian berupa UNBK, empat peserta tidak pernah hadir. Sejatinya kami sudah melakukan pendekatan agar yang bersangkutan bisa ikut ujian," jelasnya. 

Pihaknya menilai, empat peserta tersebut sudah menyerah sebelum mencoba. Peserta yang mundur tersebut diperkirakan mundur karena merasa tidak mampu mengoperasikan perangkat. "Maklum mereka usia sudah cukup tua, untuk pengoperasian komputer memang butuh waktu, walaupun demikian pihaknya akan tetap membujuk mereka,” ujar Sukarma.

Disinggung terkait usia yang mengikuti UNBK dari program paket C khusunya di  PKB Widya Center? Pesertanya dari berbagai usia, paling muda usia 18 tahun, hingga 40 tahun. Diantara peserta tersebut sudah ada yang jadi PNS, ada pula peserta yang ingin melanjutkan keperguruan tinggi. “Macam-macam spirit mereka mengikuti program paket C,” ungkap Sukarma.

Disinggung terkait proses pembelajaran, Sukrama menjelaskan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan 3 hari dalam seminggu yakni hari Jumat, Sabtu dan Minggu, bertempat di SDN 1 Kubu, Bangli. Dengan melibatkan sedikitnya 12 tenaga pendidik baik Guru SMA, SMK serta pensiunan Guru. Kemudian dana dibantu oleh Dinas Pendidikan melalui bantuan operasional pendidikan. "Guna menunjang biaya operasional, para perseta ini juga mengeluarkan biaya Rp 50 ribu perbulan,” jelasnya.