BALI TRIBUNE - Sebanyak 32 siswa dan guru SMA Negeri 3 Denpasar (Trisma) akhirnya menyelesaikan gerakan bersepeda "Ekpedisi Bali Barat", Selasa (16/1) kemarin. Puluhan pesepeda yang didominasi kaum perempuan ini berhasil menempuh jarak sepanjang 270 Kilometer hanya dengan waktu 6 hari.
Komang Vera Meilani nampak begitu kekelahan saat duduk di lapangan SMA Negeri 3 Denpasar, Selasa (16/1) siang. Sesekali ia, nampak memegangi lutut dan kakinya yang nampak terlihat sedikit lecet. Raut wajahnya yang letih nampak begitu terlihat saat ia mengelap keringat di dahinya di tengah terik mentari di Denpasar, kemarin.
Bagaimana tidak, perempuan 16 tahun ini baru saja menyelesaikan ekpedisi bersepeda dengan jarak tempuh hampir 270 kilometer, yang start dari "Bumi Panji Sakti" Singaraja hingga sampai di Kota Denpasar. Jarak yang cukup jauh bagi pesepeda pemula yang baru duduk di kelas XI SMA ini.
Ditemui di sela-sela istirahatnya, Vera Meilani mengaku bangga bisa sukses menyelesaikan gerakan bersepeda dengan jarak tempuh 270 Kilometer ini. Siswi asal Peguyangan Denpasar ini mengaku tidak menyangka, ia bersama rekan-rekannya yang dominan perempuan bisa menyelesaikan ekpedisi yang diberi nama "Ekspedisi Bali Barat" ini. "Awalnya tidak yakin bisa sampai selesai, karena sempat sakit, tapi setelah dijalani akhirnya bisa juga," katanya, sembari menghela nafasnya sejenak.
Kata Vera Meilani, ia tidak memiliki persiapan khusus untuk mengikuti kegiatan bersepeda ini, namun melihat semangat teman-temannya yang juga perempuan bisa melecut semangatnya untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. "Dari awal sejatinya capek, kakinya pegal-pegal. Terutama saat di tanjakan, kadang-kadang sepedanya terpaka didorong karena tidak kuat," katanya.
Menurutnya, saat bersepeda ia sempat takut karena rantai sepeda miliknya rusak di tengah jalan. Namun mengingat kerjasama tim, akhirnya rantai sepeda itu bisa diperbaiki. "Pas di tabanan kan jalannya rusak, tanjakan juga, jadi sepedanya terpaksa didorong. Sempat juga rantainya rusak, tapi bisa diperbaiki, untung bisa mapi finish, senang sekali" ujarnya.
Ketua Panitia Ekpedisi Bali Barat SMA N 3 Denpasar, Ketut Utari Mustika Putri, menjelaskan ekspedisi bersepeda ini dimulai pada Hari Kamis (11/1) dengan mengambil start di Pantai Penimbangan Singaraja. Kegiatan berlangsung selama 6 Hari, dengan menempuh jarak 270 Kilometer. "Total jarak yang ditempuh sekitar 270 Kilometer. Pesertanya total 65 orang termasuk tim. Tahun ini pesertanya kebanyakan perempuan," ujarnya.
Dikatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu yang sudah dipelajari selama bersekolah di SMA 3 Denpasar khususnya ekstrakurikuler Madya Padma. "Jadi selama kegiatan ini tidak saja bersepeda tetapi juga ada aksi sosial dan lingkungan, ada pembuatan film dokumenter, dan ada juga tirta yatra selama kegiatan," ujarnya.
Pembina Kegiatan, Kadek Janu Wiradi, menambahkan, kegiatan bersepeda ini sejatinya merupakan tradisi siswa SMA N 3 Denpasar. Sebab sebelumnya sejatinya SMA 3 Denpasar melarang siswanya untuk membawa sepeda motor ke sekolah. "Namun belakangan sudah diperbolehkan bawa sepeda motor, namun demikian aksi bersepeda tetap dipertahankan. Tujuannya bagaimana anak-anak bisa ramah dengan lingkungan, tidak hanya mengenal lingkungan tetapi bagaiman ramah terhadap lingkungan. Minimal dengan bersepeda kita bisa kampanye untuk mengurangi polusi," ujarnya.
Dikatakan kegiatan ini terkait dengan HUT SMA N 3 Denpasar yang ke 41. Selain kegiatan bersepeda juga digelar berbagai lomba diantaranya lomba pramuka, makendang tunggal, nyurat aksara Bali, dan berbagai kegiatannya lainnya.