Bertambah Lagi Lokasi Geng ABG Begal Beraksi | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 16 January 2018 23:07
Redaksi - Bali Tribune
begal
Kapolresta Denpasar tunjukkan pedang di Polsek Denbar yang digunakan para begal ABG

BALI TRIBUNE - Polisi terus melakukan pengembangan tekait aksi geng begal di bawah umur. Pelaku berjumlah 7 orang masing - masing berinisial AN (16), AR (16), MR (16), FAP (17), YD (13), DR (15) dan SGIR (15) ini mengaku beraksi di 10 TKP. Padahal, hasil introgasi awal mereka mengaku beraksi di 7 TKP di wilayah Denpasar, Badung dan Tabanan.

"Hasil pengembangan, ada sepuluh TKP. Ini pengakuan mereka terbaru, tetapi masih kita terus kembangkan lebih lanjut karena tidak menutup kemungkinan masih ada TKP yang lain," ungkap Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat  (Denbar), IPTU Aan Saputra RA, SIk., MH atas seizin Kapolsek.

Dijelaskan Aan Saputra, tambahan tiga TKP terbaru, yaitu di Jalan Himalaya Pemecutan Kaja Denpasar. Mereka mencongkel warung pojok milik Nyoman Suryani (41) dan mengambil satu buah tabung gas kecil kosong, dan beberapa minuman kaleng. Tabung gas itu kemudian dijual kepada Muslimin MZ (51), dan Muslimin sendiri telah diamankan polisi sebagai penadah. Selanjutnya warung di Jalan Gunung Fujiyama Denpasar Barat dengan korban Wayan Putrayasa (48). Korban kehilangan

8 botol bir besar, beberapa bungkus rokok, 7 ban dalam sepeda motor, uang dalam celengan Rp3 juta. Terakhir, di Jalan Nusa Penida Denpasar Barat dengan Iskandar  (25). Korban kehilangan dua buah handphone Iphone 5 dan HO Xiomi dan uang Rp 100.000. "Untuk dua warung, modusnya sama, yaitu mencongkel pintu dengan menggunakan linggis. Sedangkan TKP terakhir, saat itu korban sedang tidur sehingga pelaku dengan gampang mengambil handphonenya. Selain itu, penadahnya dua orang juga berhasil kita amankan," terang Aan.

Seperti yang diberitakan, terungkapnya geng ini berawal dari informasi bahwa para pelaku kerap mangkal dikawasan Jalan Pidada, Denpasar. Sehingga, anggota melakukan penyanggongan dilokasi tersebut. Nah, benar saja, sekitar pukul 21.00 Wita, dua orang terduga pelaku masing-masing berinisial DR dengan FAP sedang tidur area pasar senggol di Jalan Pidada itu.

Anggota kemudian melakukan pengrebekan dan mengamankan keduanya. Pemeriksaan awal terhadap tersangka ini mengakui telah melakukan pembegalan dan juga pembunuhan di Jalan Raya Dalung bersama 5 rekan mereka. Bergerak dengan informasi tersebut, petugas kemudian menggali lokasi tongkrongan rekan-rekannya itu. Petugas kemudian membawa para pelaku kearah Terminal Ubung dan mengamankan dua tersangka yakni MR dan YD.

Selain itu, dua tersangka lagi yakni AN dan AT diringkus di kawasan Pidada XIII dan terakhir penangkapan terhadap SGIR di kawasan Kapal, Badung. “Setelah ditangkap, kita lakukan pengeledahan ditempat tinggal mereka. Sehingga ditemukan barang bukti yang diduga hasil kejahatan serta sajsm yang digunakan untuk memuluskan aksi kejahatan mereka. Selanjutnya dibawa ke Polsek untuk mendalami peran mereka,” terangnya.

Dari pengakuan para tersangka, bahwa mereka melakukan aksi pembegalan secara bersama-sama terhadap pengendara yang sedang berhenti di Jalan Gatot Subroto Barat tersebut. Modusnya pun meminta harta benda dengan cara mengancam akan di bunuh kalau tidak menyerahkan harta yang dimaksud. Usai melakukan aksi di wilayah Hukum Polsek Denbar itu, ke esokan harinya para tersangka ini menyasar pengendara sepeda motor di Jalan Raya Dalung, Kuta Utara, Badung. Nah, yang menjadi korbannya adalah Darius Taba Kababa, 32, pria asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tinggal di kawasan Banjar Gede, Desa Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung dan rekannya, Ayub Kedu Lere (26). Kedua korban diberhentikan oleh para pelaku tepat di depan SD Imanuel kawasan Banjar Kwanji, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara. Satu tersangka langsung menghadang sepeda motor yang ditumpangi kedua korban ini. Sebaliknya, yang lain berada di belakang. Nah, tersangka AN dan SGIR alias Codet menghampiri korban Darius Taba Kababa untuk meminta sejumlah harta benda. Karena mendapat penolakan, kedua tersangkaa ini menusuk korban pada bagian dada menggunakan pisau hingga tewas dilokasi kejadian. Sementara, rekan-rekanya yang lain menganiaya korban, Ayub Kedu Lere hingga bonyok. “Dua orang ini yang nusuk si korban hinggat tewas. Rekan-rekannya menganiaya korban yang selamat itu. Para tersangka ini sudah memiliki peran masing-masing dalam setiap aksinya. Ya, para pelaku ini tergolong sadis,” ujarnya.