BI: Digitalisasi Sistem Pembayaran Sikap Cinta, Bangga dan Paham Rupiah | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 27 April 2021 18:08
Arief Wibisono - Bali Tribune
Bali Tribune / FEKDI - Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2021 di Wilayah Bali yang digelar oleh KPw BI Provinsi Bali.

balitribune.co.id | Denpasar – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Pemerintah Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2021 di Wilayah Bali dengan mengambil tema utama ”Gaya Hidup Digital Menuju Bali Bangkit”, Selasa (27/4/2021) di Denpasar, yang tidak lain bertujuan untuk mengakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan di lingkungan Pemerintah Daerah dan seluruh sektor ekonomi keuangan di Bali.

Rangkaian FEKDI ini diselenggarakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 27 sd 29 April 2021 dengan sub-tema yang berbeda setiap harinya, yaitu ”Digitalpreneurship 101: Maksimalkan Potensi di Era Pandemi” di hari pertama, ”Cerdas Gunakan Rupiah, Sukses di Era Digital” di hari kedua dan ”Transaksi Aman di Era Digital” di hari ketiga.

Gubernur Bali, I Wayan Koster  didampingi oleh Asisten Gubernur Bank Indonesia, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho dan Kepala OJK Regional 8 Balinusra, Giri Tribroto membuka rangkaian FEKDI 2021 di Wilayah Bali secara virtual.

Pada kesempatan ini,  Kepala Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, menyampaikan gaya hidup digital yang digaungkan dalam rangkaian FEKDI 2021 di Wilayah Bali ini juga perlu didukung oleh pemahaman yang memadai dalam bertransaksi untuk menghindarkan diri dari potensi risiko yang mungkin timbul dari pemanfaatan teknologi.

“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan penggunaan digitalisasi sistem pembayaran di masyarakat, namun juga meningkatkan sikap Cinta,  Bangga dan Paham Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara di era digital,” tukasnya.

Sedangkan Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengatakan, digitalisasi adalah suatu keharusan. Gubernur Bali berterima kasih atas inisiasi Bank Indonesia dalam upaya mendorong digitalisasi di seluruh sektor ekonomi dan keuangan Bali menuju Bali Bangkit. Di kesempatan tersebut, Gubernur juga menyatakan komitmen untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi digital tidak hanya pada sistem pemerintahan, namun juga sektor swasta melalui kolaborasi aktif bersama Bank Indonesia Provinsi Bali, perbankan, serta seluruh stakeholder terkait.

Lantas, Asisten Gubernur Bank Indonesia juga menyampaikan bahwa akselerasi digital terutama QRIS saat ini sudah sangat masif dan Bank Indonesia sebagai otoritas telah mempersiapkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia untuk mengakomodir momentum digitalisasi yang semakin tidak terbendung.

Untuk memberikan insights dan success story yang menginspirasi dan memotivasi khususnya para milenial sebagai change agent untuk berani memupuk dan merealisasikan jiwa digitalpreneurship, khususnya di tengah momentum serba digital di masa pandemi, rangkaian FEKDI 2021 di Wilayah Bali juga diisi talkshow dengan tema ”Digitalpreneurship 101: Maksimalkan Potensi di Era Pandemi” yang menghadirkan para pelaku praktisi digital yang sudah diakui hingga mancanegara yaitu Operating Partner East Ventures (Most Active Venture Capital in East Asia), CEO Warung Pintar (Forbes ’30 under 30’ 2019), dan CCO HaloDoc (Best 150 Digital Health Startup in the World).

Kegiatan rangkaian FEKDI 2021 di Wilayah Bali hari pertama ini  mendapat antusiasme yang besar yang diikuti oleh 760 peserta yang berasal dari berbagai kalangan antara lain perbankan, pemerintah daerah, akademisi, mahasiswa, KUPVA, lembaga keuangan mikro, asosiasi dan komunitas pengusaha, startup, wirausaha muda hingga media yang berasal tidak hanya dari Bali namun juga luar Bali.

Dalam kegiatan FEKDI ini juga dilakukan penggalangan dana menggunakan QRIS untuk membantu korban bencana alam di NTT. Selain sebagai bentuk kepedulian, program ”Donasi Praktis dengan QRIS” ini juga menjadi media untuk memberikan experience kepada masyarakat bahwa QRIS itu cepat, mudah, murah, aman dan handal (CeMuMuAH) dan bisa digunakan di segala sektor ekonomi dan sosial.