Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

BKSDA Bali Minta Masyarakat Tak Ganggu Aktivitas Penyu Bertelur

Bali Tribune/ PENYU- Proses pelepasan tukik di Pantai Mertasari Sanur, Bali, Kamis (20/1).



balitribune.co.id | Denpasar  -  Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali mengimbau masyarakat tidak mengganggu, merusak dan memberikan intervensi aktivitas penyu bertelur.

"Sebetulnya ada beberapa intervensi manusia itu yang mengakibatkan penyu yang tadinya mau bertelur menjadi tidak bertelur. Contohnya yang paling gampang dilihat di sini adanya pemecah ombak," kata Kepala BKSDA Bali R. Agus Budi Santosa sebagaimana dilansir Atara, Minggu (23/1).

Ia mengatakan bahwa Bali merupakan wilayah yang ramah untuk penyu bertelur. Namun kemudian ada beberapa pemanfaatan yang mengakibatkan adanya suara dan cahaya yang sampai malam hari. misalnya di beberapa klub di pantai memasang lampu sorot yang ke arah laut yang bisa menyebabkan penyu tidak akan bisa bertelur.

"Ada juga suara-suara yang bising sampai malam hari. Ingat ya, penyu itu pasti bertelur malam hari. Boleh mungkin ada lampu, boleh mungkin ada suara tapi tolong kalau malam ya jangan, karena malam hari itu adalah saatnya hewan satwa liar terutama penyu bertelur," jelasnya.

Ia mengatakan bahwa selama lima tahun terakhir ini masyarakat yang tadinya mengonsumsi penyu sekarang sudah turun sangat jauh, begitu juga persentasenya sangat kecil.

"Selain itu, untuk pemanfaatan yang lain juga sudah mulai berkurang. Yang perlu saya ingatkan kepada teman-teman semua, kepada masyarakat luas terutama, karena penyu ini sekarang sudah masuk menjadi Apendiks I CITES, sehingga perdagangan komersial itu dilarang," ucapnya.

Ia menekankan daripada penyu dipakai untuk dikonsumsi atau dimakan, lebih baik mencari cara lain untuk mendapatkan uang. Misalnya dengan cara adopsi tukik penyu. "Itu dapat duitnya lebih banyak, alamnya lebih sejahtera, penyunya juga sejahtera," katanya.

Sementara itu, terkait dengan unsur predator, R. Agus Budi Santosa mengatakan menurut teori itu predator besarnya masih manusia. Setelah itu predator yang non alami bisa burung, bisa anjing, atau binatang-binatang yang lain baik di darat maupun di laut.

Ia menambahkan bahwa persentase tukik lahir sampai kemudian bisa bertelur itu hanya sampai 1 sampai 2 persen saja.

"Jadi angkanya sangat kecil. Bahkan ada beberapa literatur mengatakan dari 1.000 ekor maksimal 5 ekor yang bisa bertelur. Jadi semakin banyak melepas akan semakin baik," katanya.

wartawan
HAN
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dukung Kreativitas Suzuki Helat Jimny Custom Contest

balitribune.co.id | Jakarta - Suzuki Jimny merupakan salah satu ikon legendaris yang masih bersinar bagi antusias otomotif di berbagai belahan dunia. Sejak tahun 1979, jumlahkonsumen dan komunitasnya terus bertambah pada setiap generasi. Keistimewaan tersebut menginisiasi Suzuki Indonesia untuk menyelenggarakan Jimny Custom Contest. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

OJK Bali Genjot Literasi Keuangan hingga Pelosok, Kinerja IJK Tetap Stabil di 2025

balitribune.co.id | Denpasar - Upaya memperluas literasi dan inklusi keuangan di Bali bukan sekadar slogan. Sepanjang 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali bergerak agresif menembus sekolah, universitas, desa-desa, hingga banjar-banjar untuk memastikan layanan keuangan makin mudah dipahami dan diakses masyarakat.

Baca Selengkapnya icon click

Puspa Negara Apresiasi Langkah Bupati Badung Naikkan Dana Ogoh-Ogoh Jadi Rp40 Juta Buat Sekaa Teruna

balitribune.co.id | Mangupura - Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Badung memberikan apresiasi atas kebijakan Bupati Badung meningkatkan bantuan dana kreativitas ogoh-ogoh untuk sekaa teruna/yowana dari sebelumnya Rp25 juta menjadi Rp 40 juta pada tahun 2026.

Menurut Gerindra Badung peningkatan jumlah bantuan ini sejalan dengan visi memperkuat peran pemuda sebagai pewaris budaya, pengembang kreativitas, serta penjaga kearifan lokal di Badung.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.