balitribune.co.id | Denpasar - Bali Tourism Board (BTB) menjalin hubungan kerjasama, khususnya dalam hal pendidikan serta budaya antara Tiongkok dan Bali yang merupakan salah satu upaya untuk mendatangkan wisatawan berkualitas ke pulau ini. BTB bekerjasama dengan perwakilan Famtrip Education and Culture Exchange dari Tiongkok yang menggandeng para influencer, akademisi dan orang-orang berpengaruh di Negeri Tirai Bambu datang melihat secara langsung keindahan alam dan budaya Bali.
Ketua BTB, Ida Bagus Agung Partha Adnyana berharap kian menambah kedatangan turis Tiongkok ke Bali pascapandemi Covid-19. "Kita sebutnya studi tour ke luar negeri (ke Bali). Harapannya famtrip, yang nantinya berisi siswa, kalangan korporasi dan sebagainya ini akan meningkatkan pengetahuan warga Tiongkok tentang budaya dan sejarah Bali. Ini tentu bisa menjadi edukasi yang baik dan benar serta menjadi promosi baik bagi Bali,” jelasnya saat menerima peserta famtrip dari Tiongkok dengan tema Education and Culture Exchange Between China (Tiongkok) and Bali di Puri Santrian, Sanur, Denpasar beberapa waktu lalu.
Ia yang akrab disapa Gus Agung ini mengatakan, Bali masih menjadi daya tarik dan lebih terkenal bagi warga dan siswa di Tiongkok. Tidak heran kini banyak siswa dan warga Negeri Tirai Bambu yang tergolong mampu dari sisi finansial atau kalangan menengah keatas berkeinginan datang ke Bali.
Kata dia, wisatawan Tiongkok yang datang melalui kerjasama ini adalah market dengan segmentasi yang jelas. Sebab mereka sudah membuat budget biaya liburan dengan bijaksana, dan kedatangannya juga untuk mempelajari budaya dan sejarah Bali. "Mereka yang datang dari kalangan berkualitas," cetusnya.
Studi tur ke Bali dari Tiongkok ini tentu akan menjadi momentum dalam mengembalikan market Tiongkok yang sempat melesu karena imbas pandemi Covid-19. Turis Tiongkok saat ini menjadi turis nomor 3 yang datang ke Bali, setelah Australia dan India. Target wisatawan mancanegara ke Bali, hingga akhir tahun 2023 sebesar 5,5 juta kedatangan. Angka ini cukup optimistis, karena sampai saat ini sudah 4 juta lebih wisatawan mancanegara datang ke Pulau Dewata.
Co-Founder YMCE , James serta GM Hailiang Education Group, Jin Xiaoqing dan Founder Children's Education Expert, Jessica yang merupakan perusahaan di Tiongkok sebagai peserta Famtrip Education and Culture Exchange Between China and Bali ini menyambut positif kerjasama tersebut. Mereka mengakui bahwa Bali adalah pulau yang sangat luar biasa, dan indah serta memiliki daya tarik bagi turis dari Tiongkok.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut Konsulat Jenderal Tiongkok di Denpasar, Zhu Xin Long menyampaikan, turis Tiongkok yang ke Bali akan semakin berkualitas karena merupakan kalangan menegah keatas. "Pascapandemi saat ini masih masa pemulihan, namun ada peluang ratusan warga Tiongkok akan datang ke Bali (jumlah kedatangan dalam satu grup). Kedatangan turis ini akan memberikan harapan yang baik bagi Bali,” katanya.
Ia menilai promosi mengenai pendidikan, budaya dan sejarah Bali akan menjadi hal yang lebih baik, karena memberikan edukasi kepada turis yang datang. Ia juga meminta pemerintah dan stakeholder khususnya di bidang pariwisata, benar-benar memikirkan keamanan dan keselamatan wisatawan Tiongkok saat berwisata di Bali. Mengenai keamanan di Bali, BTB sendiri akan bekerjasama dengan stakeholder dan ikut memantau destinasi yang ada di Bali. Harapannya wisatawan yang datang bisa merasa nyaman dan aman saat berwisata.