Cok Ace Sebut Penurunan Pariwisata Bali menjadi Perhatian Pemerintah | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 9 December 2020 18:28
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / AUDIENSI - Cok Ace saat menerima audiensi ITTC

balitribune.co.id | Denpasar – Pemerintah Provinsi Bali saat ini sedang melakukan berbagai upaya untuk memulihkan perekonomian dengan terus berupaya memperoleh kepercayaan publik, bahwa Bali siap untuk dikunjungi kembali oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Para pengusaha hotel dan restoran untuk tetap optimis bahwa pariwisata Bali akan segera bangkit kembali. Usaha menerapkan protokol kesehatan untuk membangun kepercayaan di kalangan wisatawan yang akan berkunjung ke Bali terus digaungkan. 

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata Purtu Astawa saat menerima audensi dari Indonesian Tourism Training Center (ITTC) di kantornya, Selasa (8/12). 

Cok Ace yang juga Ketua BPD PHRI Bali membeberkan penerapan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan lingkungan (CHSE) di 14 sektor kegiatan masyarakat pada bisnis pariwisata (hotel, restoran, objek wisata, jasa travel agent, wisata air dan bisnis) merupakan langkah strategis yang telah diambil oleh Pemerintah Provinsi Bali.

Protokol kesehatan penerapan CHSE termasuk penggunaan pembayaran non tunai dengan aplikasi QRIS, serta menyiapkan program berbasis Branding, Advertising dan Selling yang terus digencarkan. Sehingga wisatawan akan merasa aman dan nyaman untuk berwisata ke Bali. 

Selain itu, Pemerintah Provinsi Bali juga memiliki strategi baru dalam mencegah dan menghentikan penularan Covid-19 dengan selalu menerapkan 3T (Tracing, Testing and Treatment). Disamping melibatkan desa adat yang berdasarkan kearifan lokal dengan pembentukan Satgas Gotong Royong. "Selain penanganan Covid-19, penurunan pariwisata Bali juga menjadi perhatian, strategi pengembalian pariwisata juga tetap dipikirkan, termasuk terus menjajaki kerja sama dengan pelaku industri dan survei tren pariwisata sebagai akibat dari Covid-19,” jelas Cok Ace.

Ketua Forum ITTC , Made Arya Astina menyampaikan dibentuknya forum ini adalah untuk menghadirkan pelatihan dan sertifikasi berkualitas internasional yang dibutuhkan dunia pariwisata. Begitupun mewujudkan ekosistem yang kondusif serta membangun sumber daya manusia pariwisata Indonesia yang berdaya saing global. Sehingga Bali sebagai lokomotif pariwisata Indonesia dipandang perlu  membutuhkan ITTC sebagai lokomotif pengembangan sumber daya manusia  dengan tenaga yang terampil dan siap kerja.

ITTC selalu mendorong ditanamkannya budaya entrepreneurship (wirausaha) pada lembaga pendidikan dan pelatihan. Disamping mewujudkan sumber daya manusia pariwisata yang tangkas dan adaptif. ITTC selalu membangun kolaborasi dunia pendidikan dan pelatihan dengan dunia industri pariwisata. Sehingga saling memberikan benefit, dengan demikian mampu meningkatkan citra lembaga pendidikan dan pelatihan pariwisata dengan pengakuan kualitas lembaga.