Covid-19 Kota Denpasar, Pasien Sembuh Bertambah 39 Orang, Positif 58 Orang | Bali Tribune
Diposting : 8 March 2021 06:12
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune / I Dewa Gede Rai

balitribune.co.id | Denpasar - Kasus Covid-19 di Kota Denpasar masih fluktuatif.  Pada Minggu (7/3) kasus sembuh Covid-19 di Kota Denpasar bertambah 39 orang dan kasus positif mengalami penambahan 58 orang. Sementara itu, kasus meninggal dunia tercatat nihil.

“Perkembangan kasus harian, pada hari ini kasus sembuh bertambah di angka 39 orang dan kasus positif bertambah 58 orang. Masih terjadinya penularan Covid-19 saat ini harus menjadi perhatian serius bagi kita semua,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat dikonfirmasi Minggu (7/3).

Berdasarkan data, secara komulatif kasus positif tercatat 11.124 kasus,  angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar mencapai 10.213 orang  (91,81 persen), meninggal dunia sebanyak 208 orang (1,87 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak  703 orang (6,32 persen).

Dewa Rai mengajak seluruh masyarakat waspada dan tidak lengah atas perkembangan kasus saat ini. Dimana, meski sudah diberikan kelonggaran dalam beraktivitas, penerapan protokol kesehatan merupakan kewajiban.

“Jangan mengurangi kewaspadaan, titik-titik lengah kemungkinan menyebabkan tingkat kasus Covid-19 di Denpasar meningkat drastis, tanpa disadari peningkatan pola penyebaran ini jauh berbahaya dari rata-rata angka Covid-19 pada tahun 2020 lalu,” imbuhnya.

Lebih lanjut Dewa Rai mengatakan berbagai upaya  terus dilakukan guna mendukung upaya penurunan zona risiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian.  

Dewa Rai juga mengajak  masyarakat untuk mengurangi mobilitas,  dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Hal ini mengingat tren peningakatan kasus yang diiringi dengan menurunya angka kesembuhan akan berpengaruh pada ketersediaan ruang isolasi dan perawatan.

“Mohon kepada masyarakat untuk  melakukan prokes secara ketat, termasuk saat di rumah wajib menerapkan prokes yang ketat untuk meminimalisir klaster keluarga, hal ini mengingat tingkat hunian isolasi dan ICU yang terus meningkat berpengaruh kepada kesediaan ruang rawat,” jelasnya.