balitribune.co.id | Amlapura - Cuaca di tengah perairan Selat Lombok kembali memburuk. Untuk keselamatan pelayaran, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Padang Bai, Kamis (13/7) pagi kembali menutup sementara penyebrangan ferry dan kapal cepat, dari dan menuju Pelabuhan Padang Bai.
“Kami menerima informasi dari KSOP Padang Bai, tadi pukul 10.00 Wita untuk aktivitas penyeberangan dilakukan penundaan keberangkatan kapal karena cuaca buruk di tengah perairan Selat Lombok,” ujar Kepala BPTD Padang Bai, I Nyoman Sastrawan, kepada Bali Tribune, di kantornya Kamis siang.
Kondisi cuaca buruk yang terjadi selama hampir sepekan lebih ini berdampak pada aktivitas penyeberangan baik kapal ferry maupun fast boat. Untuk kapal ferry saja, terang Nyoman Sastrawan, hingga saat ini tercatat sudah ada tiga kali penutupan aktivitas penyeberangan karena cuaca buruk.
“Sementara karena kondisi cuaca di tengah perairan Selat Lombok masih belum normal, KSOP Padang Bai masih memberlakukan sistem buka tutup. Karena kondisi cuaca berubah-ubah, nih entar lagi penyeberangan akan dibuka kembali,” kata Sastrawan.
Sementara berdasarkan informasi yang diperoleh media ini dari sejumlah petugas pelabuhan, cuaca di tengah Perairan Selat Lombok memang kembali memburuk, di mana ketinggian gelombang berkisar antara 1.5 meter hingga 2.5 meter dengan kecepatan angin hingga 25 knot.
Jika aktivitas penyeberangan Ferry masih buka tutup, aktivitas penyeberangan kapal cepat dari dan menuju Gili Trawangan, Lombok saat ini kembali ditutup sementara setelah sebelumnya kapal cepat atau fast boat diizinkan beroperasi melayani penyeberangan dari Pelabuhan Rakyat Padang Bai rute Gili Trawangawan, Gili Air, Senggigi dan Pelabuhan Bangsal, Lombok pada pagi hari saja.
Ratuasan calon penumpang kapal cepat yang tidak bisa menyeberang dengan kapal cepat, terpaksa beralih menggunakan jasa penyeberangan ferry di dermaga Pelabuhan Padang Bai, menunggu hingga cuaca membaik dan penyeberangan dibuka kembali.