Diposting : 26 September 2018 13:09
Djoko Moeljono - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Agar pelaksanaan Sidang Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia atau “Annual Meeting International Moneter Fund (IMF)- World Bank (WB)” di Nusa Dua, Oktober mendatang berjalan aman dan lancar, Danrem 163/Wira Satya Kolonel Arh AM Suharyadi, SIP., MSi., memimpin kegiatan sosialisasi protap pengamanan (pam) kegiatan tersebut di Wantilan ITDC, Nusa Dua, Selasa (25/9).
“Event besar berskala internasional ini sangat penting dan harus berlangsung aman, lancar, dan sukses, sehingga harus mendapatkan dukungan penuh masyarakat. Untuk itu penyelenggaraan pertemuan ini juga harus disosialisasikan kepada masyarakat,” ujar Danrem dalam pertemuan yang diikuti sejumlah unsur terkait yang berjumlah 85 orang itu.
Menurut Danrem, sosialisasi dimaksudkan untuk mempertajam kegiatan dalam rangka menyongsong event akbar tahunan yang akan berlangsung selama sepekan (8-14 Oktober 2018). Sebagai penyelenggara, lanjut Danrem, harus dapat menyukseskan kegiatan “IMF-WB 2018” tersebut melalui kerja sama yang baik dari semua pihak yang terlibat.
“Semoga momen seperti ini dapat dipahami seluruh panitia, termasuk panitia daerah, para pimpinan tempat-tempat yang akan digunakan, juga para kepala lingkungan agar mendukung terselenggaranya pertemuan ini bisa berlangsung lancar, aman, dan sukses,” harapnya.
Hal senada dilontarkan Adi, Sekretaris Panitia Nasional, yang meminta kerja sama dari semua pihak. Pertemuan yang akan dimonitor 169 negara di dunia ini, katanya, akan sangat berdampak luas pada seluruh negara di dunia terkait isu-isu di bidang ekonomi. ”Patut dicatat, saat ini Indonesia merupakan negara urutan ke-16 yang memiliki kekuatan ekonomi dunia dan berharap bisa naik menjadi urutan ke-7 ekonomi dunia,” katanya.
Kapala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Bali Kombes Pol Drs Sumanajaya menambahkan, hal ini menjadi kebanggaan Indonesia, khususnya Bali dan masyarakat di Nusa Dua yang dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan akbar tersebut.
Terkait persoalan teknis seperti ID card dan parkir, panitia penyelenggara telah menyiapkan tanda pengenal khusus bagi seluruh personel yang terlibat dan penempelan stiker untuk kendaraan yang akan dilibatkan di lokasi kegiatan. Sehingga bila ada yang tidak berkepentingan, apalagi tanpa mengantongi ID card atau stiker resmi yang diterbitkan panitia, maka akan dilarang masuk kawasan.
Camat Kuta Selatan I Made Widiana, SSos., MSi., meminta adanya kerja sama dan pengaturan yang baik antara aparat keamanan dan masyarakat, sehingga tidak terjadi salah komunikasi. Mengingat, pelaksanaan pertemuan tersebut bertepatan dengan hari besar umat Hindu yang akan merayakan Hari Saraswati dan Pagerwesi serta Tilem, di mana masyarakat biasa melaksanakan persembahyangan di sejumlah pura yang berada di kawasan Nusa Dua dan di Kuta Selatan.