Diposting : 2 August 2019 14:20
Djoko Purnomo - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Juara kelas ringan (61,2 kg) WBO Intercontinental asal Indonesia, Daud “Cino” Jordan bertekad memukul KO petinju Thailand Aekkawee Kaewmanee dalam perebutan gelar WBC Intercontinental Challenge Belt, di Bone Night Club, Pattaya, Thailand, Minggu (4/8) mendatang.
Dalam mempersiapkan laganya itu, Daud Jordan berlatih sekitar dua pekan di Bali, dan Kamis (1/8) bertolak ke Bangkok, Thailand. Selama berlatih di Bali, Daud Jordan didampingi langsung konsultan tekniknya, Pino Bahari, yang sekaligus langsung memimpin latihan untuk Daud.
“Daud harus melakukan adaptasi di sana (Pattaya) sebelum pertandingan dan program latihan selama di Bali sudah diselesaikan dengan baik olehnya,” terang Pino yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Harian Pengkab Pertina Badung.
Hingga saat ini, yang perlu ditekankan oleh Pino adalah mental bertarung dari petinju asal Ketapang, Kalimantan Barat tersebut. Apalagi bertarung di rumah sendiri, Aekkawee bisa lebih agresif. “Semua kemampuan lawan sudah kami analisis karena lawannya kali ini cukup berpengalaman dan lebih senior dari Daud. Yang penting, Daud jangan sampai stress saja,” ungkapnya.
Di sisi lain, Daud Yordan yang dikonfirmasi terpisah mengaku sudah sangat siap jelang pertarungan. Yang menarik adalah, Daud mencoba untuk mengalahkan petinju kelahiran 30 September 1981 tersebut dengan knock out (KO).
“Saya sendiri tidak pernah under estimate kepada lawan. Saya dan Pak Pino sudah menyiapkan strategi untuk mengalahkan dia (Aekkawee Kaewmanee). Fokus saya tetap menyerang dari ronde awal. Kalau bisa selesai lebih cepat, itu yang saya inginkan. Jangan sampai permainan lawan semakin berkembang. Intinya saya ingin menang KO di ronde berapapun. Tergantung peluang dan kesempatan,” ucapnya.
“Saya ingin mengembalikan performa dan rekor saya. Tapi saya juga tidak mau gegabah, frontal, atau ngawur dipertarungan nanti. Kalau menang, saya juga berambisi untuk merebut WBC Silver bulan Desember nanti. Ini adalah kesempatan yang sangat langka bagi saya,” tambah petinju kelahiran 10 Juni 1987 tersebut.
Dia merasa sangat optimis untuk menang KO di Pattaya nanti karena beberapa faktor. Saah satunya adalah rekor impresif Daud ketika menghadapi petinju dengan pukulan kidal. Dari tujuh kali pertemuan dengan petinju kidal, saya selalu menang. “Bukan tantangan bagi saya, tetapi justru kelebihan. Saya sudah enam kali menang KO dan satu kali menang angka. Saya sangat optimis,” tutupnya.(u)