Demo Tolak Reklamasi - Lalu Lintas Macet Puluhan Kilometer | Bali Tribune
Diposting : 8 May 2017 16:13
Made Ari Wirasdipta. - Bali Tribune
DEMO
MACET - Demo tolak reklamasi Teluk Benoa yang dilakukan warga Desa Adat Intaran Sanur dan ForBALI, Minggu sore kemarin menyebabkan beberapa ruas jalan macet.

BALI TRIBUNE - Aksi demo tolak reklamasi berkedok revitalisasi yang dilakukan massa tergabung dalam ForBALI, digelar di perempatan jalan Baypass Sanur tepatnya di simpang McD, Minggu (7/5) sore. Aksi ini menyebabkan lalu lintas tersendat hingga puluhan kilometer.

Ironisnya, aksi yang mengecam adanya proyek reklamasi di Teluk Benoa itu justru membuat keresahan dari para pengguna jalan. Bahkan, akibat aksi yang digelar sejak pukul 16.00 Wita, kemarin, berimbas pada pengalihan arus lalu lintas di berbagai titik. Aksi demo yang mengakibatkan kemacetan hingga puluhan kilometer tersebut mendapat izin resmi pihak kepolisian. 

Pantauan di lokasi, kemacetan terjadi hingga berimbas ke Jalan Gatsu Barat wilayah Ubung, perempatan Jalan Nangka, perempatan Jalan Teuku Umar dan Diponogoro hingga Jalan Sesetan sampai simpang Pesanggaran Bypass Benoa.

Tidak hanya menimbulkan kemacetan di beberapa ruas jalan, aksi mereka juga menyebabkan terpantau sejumlah wisatawan asing maupun domestik terpaksa harus berjalan kaki turun dari taksi yang mereka tumpangi, lantaran lebih dari 40 menit terdiam dalam mobil.

Aksi penolakan reklamasi Teluk Benoa ini tidak henti-hentinya disuarakan desa adat di Bali, dan yang kemarin demo adalah warga Desa Adat Intaran, Sanur.

 Ribuan masa yang tergabung dalam Pasubayan Desa Adat/Pakraman tolak Reklamasi dan ForBALI juga turut mendukung aksi parade budaya tersebut. Mereka berkumpul dari pukul 15.00 Wita di Wantilan Desa Adat Intaran Jalan Danau Buyan Sanur. Kemudian melakukan long march menuju perempatan Pantai Sindhu-Bay Pass Ngurah Rai (Catus Pata) sambil meneriakkan yel-yel tolak reklamasi Teluk Benoa yang diiringi dengan parade ogoh-ogoh dan bale ganjur.

Pada aksinya kali ini, mereka tetap konsisten meminta kepada Presiden Jokowi segera membatalkan dan mencabut Perpres No. 51 Tahun 2014 yang dikeluarkan pada masa presiden SBY dan menyatakan sikap bahwa tidak takut akan intimidasi dari pihak manapun yang selama ini mengkriminalisasi para aktivis ForBALI.

Aksi pernyataan sikap tolak reklamasi ini dikawal oleh jajaran kepolisian dari Polresta Denpasar, Polsek Denpasar Selatan dan Polda Bali, serta pecalang setempat. Aksi parade budaya ini juga dimeriahkan oleh band-band yang secara konsisten menolak reklamasi Teluk Benoa, seperti Scared of Bums, The Bil Hard, Geekssmile, Paingul By Kisses, Rastafara Cetamol, Discotion Pill, Masekepung Band, dan Diloka Band.