Diposting : 27 February 2019 20:11
Djoko Purnomo - Bali Tribune
Bali Tribune, Denpasar - KONI Denpasar tetap mengandalkan atlet hasil binaan sendiri pada saat perhelatan Porprov Bali 2019 mendatang di seluruh cabor yang diikuti. Bagi Denpasar, dengan mengandalkan atlet binaan sendiri, akan menjadi kebanggan ketika atlet tersebut mendapat juara.
"Pesan ini disampaikan Pak Walikota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra saat KONI Denpasar beraudiensi dengan beliau belum lama ini. Pesan beliau, supaya Denpasar benar-benar menjadi juara sejati dengan atlet lokal Denpasar sendiri," ujar Ketua Kontingen Porprov Denpasar, Nyoman Mardika, Selasa (26/2).
Apalagi, kans untuk juara umum untuk Kota Denpasar di tahun ini sangat besar dimana ada dua cabor tambahan yang bisa dibilang cabor unggulan. "Kita semua tahu Denpasar siap menurunkan atlet di cabor taekwondo. Begitu juga sudah dipertandingkannya senam di porprov nanti," tegas Mardika.
Estimasi pihaknya, di taekwondo bisa merebut 4 sampai 5 emas, dan di senam 3 sampai 4 emas. Itu jika ditambahkan dengan hasil yang dicapai pada Porprov Bali 2017 lalu, Kota Denpasar hanya kalah selisih 3 emas saja dengan Kabupaten Badung yang menjadi juara umum.
"Jadi hitung-hitungan awalnya seperti itu. Tapi kami tidak boleh mendahului, yang terpenting menyiapkan atlet yang berkualitas dan yang terbaik," imbuhnya.
Ditambahkan Mardika, pihaknya menggaris bawahi soal komitmen atlet yang juara di Porprov Bali. Pasalnya, selama ini, tidak pernah ada sanksi tegas kepada atlet yang hanya mampir saja di ajang Porprov Bali. Setelah selesai, balik ke daerah di luar Bali.
"Itu khusus bagi atlet yang mutasi ke Bali dan bertanding di Porprov Bali. Harusnya ada komitmen, jika atlet itu juara, tetapi setelah itu tidak mau membela Bali, gelar medali atau juaranya harus dicabut dan diberikan kepada yang berhak, agar tidak ada juara semu nantinya," tandas Mardika sembari mengatakan, untuk tahun ini, KONI Denpasar dibantu dengan anggaran Rp 25 miliar sebagai persiapan Porprov Bali dan pembinaan.