BALI TRIBUNE - Berbagai kreasi kerajinan anyaman khususnya “Keben” atau wadah upakara sesajen umat Hindu ditampilkan sembilan kabupaten/kota se-Bali, Kamis (29/6) di Kalangan Ratna Kanda Art Centre Denpasar. Dalam lomba tersebut Duta Kota Denpasar memperlihatkan kelihaiannya membuat keben dari anyaman bambu yang diselaraskan dengan tisu Jepang.
Dalam kerajinan tersebut Duta Denpasar yang diwakili tiga perajin yakni Ni Nyoman Latri, Ni Wayan Suriani dan Ni Nengah Sudartini menampilkan anyaman keben dengan dipadukan motif hiasan menggunakan kertas tisu Jepang yang ditempel pada bidang keben tersebut.
Salah satu tim penilai lomba kerajinan dari Insitut Seni Indonesia Denpasar, Ketut Muka Penden mengatakan keben buatan Duta Kota Denpasar sangat menarik, selain berbahan baku bambu juga menggunakan perpaduan warna-warni dari tisu. “Ini sangat menarik sesuai dengan kriteria yakni kreatif dan inovatif. Mereka termasuk kreatif namun alas kebennya harus mencari media yang harmonis dari bambu sehingga bisa menyatu dengan objeknya,” ujarnya.
Dikatakan, selain kreatifitas dalam lomba ini juga dinilai estetika ,finising, kerapian, ukuran dan keindahan. Lebih lanjut dikatakan, dengan diselenggarakan lomba ini ia berharap bisa membangkitkan dan melestarikan seni dan budaya di Bali. Melalui lomba ini perajin juga dapat membagi ilmunya kepada generasi muda. Mengingat Bali menjadi ujung tombak dinasti wisata. Selain untuk tempat banten ia juga berharap, keben dapat berfungsi sebagai tempat buah dan lain sebagainya.
Salah Satu Duta Kota Denpasar Ni Wayan Suriani mengatakan, keben yang dibuat berbeda dengan peserta lainnya. Selain bahan baku dari bambu ia juga menggunakan tisu Jepang yang di desain sendiri. Ia mengatakan, keben ini sangat mudah dibuat namun motif dan keindahnya tidak kalah dengan keben biasanya. “Motif didesain sendiri sesuai dengan gambar yang diinginkan dan ditempel di keben yang telah dianyam menggunakan bambu polos,” ujarnya.