Dewan Minta Hentikan Izin Investasi Ternak Babi Skala Besar | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 24 Desember 2024
Diposting : 26 May 2017 16:52
San Edison - Bali Tribune
I Nyoman Sugawa Korry

BALI TRIBUNE - Beternak babi bagi masyarakat Bali di pedesaan, bisa menopang kehidupan ekonominya. Bagi mereka, beternak babi juga untuk kepentingan sosial dan budaya. Hanya saja, para peternak babi di pedesaan biasanya mengalami kerugian saat harga anjlok karena tingginya pasokan daging babi. 

Demikian dilontarkan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Sugawa Korry, di Denpasar, Kamis (25/5). Ia menyebut, ketersediaan daging babi yang melimpah ini biasanya dipasok oleh peternak babi berskala besar, dan bukan oleh peternak tradisional di pedesaan. Jika ini terus dibiarkan, maka peternak tradisional akan terus merugi. 

"Beternak babi adalah salah satu cara tradisional masyarakat Bali di pedesaan untuk menabung. Banyak kepentingan ekonomi, sosial dan budaya bisa diatasi melalui aktivitas beternak babi. Di sisi lain ketersediaan pasokan daging babi yang berlebih akan menyebabkan harga jatuh. Para peternak di pedesaan pasti akan rugi," jelas politisi Partai Golkar asal Buleleng itu. 

Karena itu untuk melindungi peternak babi di pedesaan itu, Sugawa Korry mengharapkan agar izin investasi peternak babi berskala besar harus dihentikan. Izin itu, kata dia, dikeluarkan oleh Dinas Perizinan Kabupaten/Kota atas rekomendasi dinas terkait. 

Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali itu menilai, penghentian izin bagi usaha skala besar ini penting, supaya menjaga keseimbangan pasar. Di samping itu, hal ini juga perlu dilakukan dalam rangka melindungi kelangsungan para peternak babi tradisional di pedesaan. 

"Untuk itu diharapkan izin investasi peternak besar harus distop, karena ini akan mengganggu keseimbangan pasar. Semua pihak terkait agar menyikapi secara bijaksana persoalan tersebut," pungkas Sugawa Korry.