BALI TRIBUNE -Lemahnya pembinaan dan perhatian Pemkab Gianyar terhadap atlet, menjadi salah satu pemicu berpindahnya atlet secara massal atau mutasi bedol desa. Kondisi ini secara tak langsung membuat olahraga di Gianyar mengalami kemunduran. Menyikapi itu, Gianyar harus memiliki Perda Olahraga yang memberi jaminan perlindungan dan penghargaan terhadap atlet. Hal itu terungkap dalam rapat internal DPRD Gianyar dengan agenda laporan Badan Pembentukan Perda, Selasa (16/5).
Pada kesempatan itu, anggota DPRD Gianyar, Putu Pebriantara menyampaikan, dari 25 ranperda yang masuk dalam laporan Badan Pembentukan Perda, hanya ada satu Ranperda yang merupakan inisiatif dewan. Ironisnya, di tahun sebelumnya, nihil perda inisiatif dewan.
Pada kesempatan itu, Febri mengusulan tambahan Perda inisiatif yang sifatnya mendesak. Salah satunya Perda Keolahragaan yang dinilai sangat mendesak untuk menyikapi kondisi keolahragaan di Gianyar.
“Selama ini olahraga seperti dianaktirikan dibandingkan bidang seni dan budaya. Akibatnya atlet potensial Gianyar banyak yang bedol ke daerah lain,” sorot Febry yang Ketua Umum PTMSI Gianyar ini.
Sebagaimana halnya menjelang hajatan Proprov sekarang ini, lalu lintas mutasi atlet sangat padat dan terkadang sulit dibendung. Adanya keinginan atlet untuk pindah ke dearah lain, tentunya ada ketidakberesan. Belum lagi tergiur iming-iming bonus yang lebih besar serta janji peningkatan kesejahteraan atlet, baginya merupakan pemicu kepindahan atlet baik secara massal maupun perorangan.
“Ironisnya lagi, ada atlet yang bekerja di Pemkab Gianyar ngotot pindah ke daerah lain dengan sejumlah alasan, ini kan aneh dan patut disikapi dengan regulasi pula,” terang kader PDIP asal Batuan, Sukawati ini.
Guna mengantisipasi hal tersebut,.maka dibutuhkan Perda Olahraga untuk melindungi atlet-atlet di Gianyar. Selain bercermin dengan kondisi para atlet, Pebri menilai, secara moral DPRD juga tidak mau melihat nasib atlet di Gianyar ini. “Kalau di Gianyar banyak atlet yang merasa kurang mendapatkan penghargan, cuman tidak ada yang ngomong. Akhirnya, mereka memilih bedol ke daerah lain,” terangnya lagi.
Harapannya, melalaui perda, setidaknya dapat mengamanatkan pemerintah untuk lebih mempedulikan nasib para atlet. Dengan cara memberikan reward, bahkan sampai ketika si atlet tersebut pensiun. Pemerintah dapat mengupayakan pekerjaan yang layak.“Setidaknya ada pertimbangan khususnya karena agara atlet dihargai,” tambahnya.
Gayung bersambut dari anggota DPRD Gianyar lain dan memperkuat paparan Pebri. Mulai dari dukungan teknis hingga penganggaran. Bahkan Perda inisiatif dewan lain juga dimasukan dalam agenda. Hingga akhirnya Ketua DPRD Gianyar, I Wayan Tagel Winarta memutuskan, untuk tahun 2017 ini diagendakan penyelesaian 27 Perda. Termasuk diantaranya tiga Perda inisiatif dewan dan salah satunya adalah Perda Olahraga.