Gianyar, Bali Tribune
Serangkian Perayaan Nyepi Tahun Caka 1938, Pemkab Gianyar kembali menggelar Dharma Santhi bertempat di wantilan Pura Desa/Puseh, Desa Pakraman Gangganga Cangi, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Selasa (4/4). Pada kesempatan itu, Pemkab menghaturkan 93 sulinggih, pemangku, bendesa adat, kelihan adat dan pekaseh se- Kabupaten Gianyar.
Selain bantuan insentif, Bupati Gianyar juga menyerahkan bantuan berupa punia kepada para sulinggih. Bupati Gianyar melalui Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Gianyar Cokorda Gde Agusnawa, SH, MA, mengatakan, bantuan insentif dan punia ini merupakan bentuk perhatian Pemkab Gianyar atas peranan penting dalam menjalankan nilai-nilai Agama Hindu, budaya dan pembangunan Gianyar yang berlandaskan Tri Hita Karana sehingga tercapai Gianyar yang harmonis. “Semoga dengan pelaksanaan Dharma Santhi ini dapat menambah rasa menyama braya insan masyarakat menuju Gianyar Santhi lan Jagadhita,” kata Cok Agusnawa.
Dharma Santhi tahun ini mengusung tema Melalui Dharma Santhi Tahun Baru Caka 1938 Kita Wujudkan Revolusi Mental Dalam Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Menuju Gianyar Santhi Jagadhita.
Sementara itu, Ida Pandita Mpu Budha Putra Kanda Daksa Manuaba, Griya Calung dalam kesempatan itu, mengatakan Dharma Santhi merupakan kegiatan yang hendaknya rutin dilaksanakan karena memiliki nilai-nilai positif untuk mengetahui proses maupun makna catur brata penyepian. “Dharma santi juga sebagai upaya mempererat rasa persaudaraan dan kekeluargaan, rasa menyama braya serta saling asah, asih, asuh, paras-paros salunglung sabhayantaka menuju Gianyar yang shanti dan jagadhita” ucap Ida Pandita Mpu Budha Putra Kanda Daksa Manuaba.
Ditambahkannya, Ida Pandita Mpu Budha Putra Kanda Daksa Manuaba juga menyampaikan rasa terimakasihnya atas perhatian dan bantuan yang telah diberikan Pemkab Gianyar kepada para sulinggih di Kabupaten Gianyar.