Diposting : 26 June 2019 23:28
Release - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Lagu Pralaya jadi single terbaru yang diluncurkan Trio folk Dialog Dini Hari. Single ini, diambil dari album penuh ketiga band berjudul Parahidup yang akan dirilis pada 17 Juli 2019.
Setidaknya dengan Pralaya, menjawab kerinduan penggemar dari Trio folk yang telah tak berkabar. Selama kurun waktu lebih dari empat tahun, mereka melewati serangkaian proses.
Untuk mengawalinya, single Pralaya dipercaya sebagai pembuka. “Pralaya bercerita tentang hari ini, tentang sesuatu yang sudah pernah terjadi ribuan tahun yang lalu. Bahwa manusia memerangi, menghakimi manusia lain. Pada saat semuanya sirna nanti, kita mungkin menyadari bahwa kekuatan lain yang menghancurkan peperangan sesama manusia,” jelas Dadang Pranoto atau Pohon Tua, penulis lirik utama Dialog Dini Hari.
Sejarah yang berulang, adalah sesuatu yang coba mereka rekam lewat Pralaya. “Segala macam nafsu manusia akan tunduk pada satu kekuatan besar alam jagat raya ini. Dengan memahami kedudukan manusia secara politik dan sosial individu itu sendiri, ternyata bisa mengubah watak manusianya,” lanjutnya.
Referensi penulisan yang dipilih oleh Pohon Tua terhampar lebar mulai dari kisah dewa, kerajaan di masa lampau serta sejumlah artikel modern yang ditulis ulang oleh para sejarawan.
Selain Pralaya, Parahidup juga mengandung banyak cerita. Album ini merupakan pencapaian baru dari segi artistik untuk masing-masing personil Dialog Dini Hari.
“Dialog Dini Hari menawarkan sebuah ajakan untuk mendengarkan batas-batas bermusik yang kami jelajahi secara individu. Di Parahidup, kami mendobrak sekat-sekat mental ‘Harus begini, harus begitu’ ketika berkarya. Kami sudah tidak peduli lagi, biar saja lepas. Bila perlu hingga tak terkendali,” terang Pohon Tua.
Selain Pohon Tua, Dialog Dini Hari juga beranggotakan Brozio Orah dan Putu Deny Surya. Formasi ini telah menghasilkan beberapa album bersama-sama.
Dialog Dini Hari bekerja sama dengan seniman asal Jakarta, Ruth Marbun, yang menggarap seluruh artwork visual album ini. Pralaya sendiri sudah bisa didengarkan di sejumlah kanal musik digital mulai 26 Juni 2019.
Sementara itu, video musik yang digarap oleh Esa Bani dan Kuncir Satya Viku mulai bisa dinikmati di Youtube pada 1 Juli 2019. Album Parahidup akan dirilis secara digital pada 17 Juli 2019 dan versi fisiknya mulai bisa akan diumumkan kemudian saat album tersebut resmi dirilis.