Dikeluhkan, Jalan Lingkar Pasar Dikuasai Pedagang | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 7 April 2016 16:24
Ketut Sugiana - Bali Tribune
FASUM - Sebagai fasilitas umum, jalan lingkar Pasar Kota Semarapura justru digunakan pedagang untuk menggelar dagangan mereka.

Semarapura, Bali Tribune

Pasar Semarapura yang berada di tengah Kota Semarapura sampai saat ini masih semrawut dan sangat rawan kebakaran. Pascaterjadinya kebakaran, di jalan lingkar pasar sampai saat ini masih ditempati ratusan pedagang yang menduduki fasilitas umum (fasum). Akan menyulitkan mobil pemadam kebakaran masuk ke tengah pasar jika musibah terjadi.

Disperindagkop Klungkung sudah mulai tanggap pascaterjadinya kebakaran hebat Pasar Kidul Bangli dan Pasar Kumbasari di Denpasar serta Pasar Seni di Ubud. Karena pengaturannya kurang diperhitungkan, saat terjadi kebakaran langsung ludes. Sebaiknya, untuk melakukan penataan, rencananya para pedagang yang menempati jalan lingkar akan dibongkar.

Ratusan pedagang yang masih berdiri di fasum tersebut akan dilakukan pendataan untuk nantinya direkolasi.Salah seorang pedagang, Memet, mengungkapkan, keberadaan pedagang di jalan lingkar membuat Pasar Semarapura terlihat tidak tertata baik. Apalagi, fasum tersebut untuk jalur evakuasi dan masuknya mobil pemadam kebakaraan bila terjadi kebakaran pasar.

Selain itu, pedagang yang berada di bangunan pasar sebelah utara juga mengeluh sulit melakukan bongkar muat barang akibat jalan lingkar yang ditutup untuk tempat berjualan. Salah seorang pengunjung mengkritisi pengelolaan di Pasar Semarapura masih amburadul. Pasalnya, pedagang di jalan lingkar mencapai 150 pedagang sementara di lantai III ada ratusan kios kosong melompong.

Di tempat terpisah, Kepala UPT Pasar Klungkung, Komang Widyasa Putra, baru-baru ini mengungkapkan rencana penataan kembali Pasar Klungkung akan dilakukan secepat mungkin. Hal itu sesuai dengan instruksi dari Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. “Segera kami tindak lanjuti dengan melakukan pendataan pedagang di jalan lingkar,” kata dia, beberapa waktu lalu.

Untuk tahun 2016, pihaknya mengaku hanya bisa melakukan pendataan. Pasalnya, tidak ada anggaran untuk relokasi pedagang dari jalan lingkar tersebut. “Kita masih melakukan pendataan di tahun ini, pedagang sendiri menerima positif bila dilakukan relokasi. Kita lakukan pemetaan terlebih dahulu di mana saja tempat yang kosong, nanti baru kita pindahkan,” pungkasnya.