Disapu Hujan dan Angin, Dua Bangunan di Pura Penataran Agung Nangka Ambruk | Bali Tribune
Diposting : 6 January 2020 01:15
Husaen - Bali Tribune
Bali Tribune/ AMBRUK - Bale Gong di Jaba Pura Penataran Agung Nangka abruk oleh terjangan angin.
balitribune.co.id|Amlapura  - Angin kencang menyapu sejumlah wilayah di Kabupaten Karangasem. Di Banjar Dinas Nangka, Desa Buana Giri, dua bangunan di Pura Penataran Agung Nangka ambruk diterjang angin kencang yang terjadi pada Minggu (5/1) dinihari. 
 
Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini di lokasi kejadian, Minggu kemarin, dua bangunan yang ambruk tersebut masing-masing Bale Shanti yang lokasinya di Jroan Pura atau Utama Mandala dan Bale Gong yang berada di Jaba Pura. Made Adnya, warga Nangka yang juga penjaga pura kepada koran ini menuturkan, sejak sore hari pada Sabtu (5/1) angin kencang sudah bertiup menyapu wilayah Banjar Dinas Nangka. Dia dan warga lainnya saat itu sebenarnya sudah merasa was-was lantaran tiupan angin yang terjadi saat itu tidak seperti biasanya.
 
Sebelum kejadian, sekitar pukul 19.30 Wita, diketahui ada sebanyak tujuh orang pemedek asal Jembrana dan Denpasar yang berada di dalam Utama Mandala, Pura Penataran Agung Nangka untuk makemit, dan saat itu angin tengah bertiup sangat kencang. Ketujuh orang pemedek tersebut bahkan sempat duduk di Bale Shanti, dan beberapa menit kemudian ketujuh orang tersebut bergeser dari Bale Shanti ke bale lainnya yang ada di Utama Mandala.
 
Selang beberapa menit kemudian angin puting beliung menyapu dan merobohkan Bale Shanti. Untung saja saat kejadian ketujuh orang pemedek tersebut sudah bergeser kelokasi lainnya, sehingga mereka seluruhnya selamat. “Waktu itu ketujuh orang pemedek yang mau mekemit itu sempat duduk di Bale Shanti, namun karena angin mereka pindah duduk. Nah selang beberapa menit itulah atau sekitar jam 20.00 Wita, terjadi angin sangat kencang dan merobohkan bangunan Bale Shanti,” tutur Made Adnyana.
 
Melihat kondisi cuaca yang sangat buruk dan angin sangat kencang, Made Adnyana kemudian naik ke Utama Mandala untuk menemui ketujuh orang pemedek tersebut dan menyarankan agar mereka segera turun dari areal Utama Mandala karena saat itu sedang terjadi hujan disertai angin kencang. Atas arahan Made Adnyana, ketujuh orang pemedek tersebut pun mengikutinya dan turun ke Jaba Pura. “Karena cuacanya buruk, ketujuh orang pemedek tadi akhirnya memutuskan untuk pulang. Tapi di tengah jalan mereka terjebak dan tidak bisa lewat karena ada pohon besar tumbang dan melintangi jalan,” ungkapnya. 
 
Akhirnya ketujuh orang tersebut menginap di Banjar Nangka.
 
 Sekitar pukul 12.30 Wita, angin bertiup semakin kencang menyapu wilayah Banjar Nangka. Dan brakkk.. bangunan Bale Gong ambruk diterjang angin puting beliung. “Saya mendengar suara hentakan keras.. saya langsung bangun dan keluar rumah, karena kebetulan kan rumah saya disebelah pura sekali. Nah saya cek ternyata bangunan Bale Gong ini yang ambruk oleh angin kencang,” ujarnya. Beberapa saat setelah kejadian sejumlah warga lainnya datang kelokasi kejadian untuk melihat kerusakan yang terjadi akibat angin.
 
Sejumlah warga mengungkapkan, jika kejadian serupa sudah dua kali terjadi. Sebelumnya pada tahun lalu, Bale Shanti juga pernah ambruk diterjang angin putting beliung, dan saat ini terjadi lagi, bahkan Bale Gong juga ikut ambruk oleh tiupan angin kencang. Kerugian akibat kejaadian tersebut ditaksir lebih dari 300 Juta Rupiah.
 
Sementara itu, dari data yang dikeluarkan oleh BPBD Karangasem, sepanjang Sabtu malam hingga Minggu pagi kemarin tercatat ada sebanyak 14 kali kejadian bencana akibat cuaca buruk. Di Hotel Amankila, Manggis, empat unit mobil rusak berat dan ringan akibat tertimpa pohon belalu di areal parkir hotel, di Banjar Tihingan Kanngin, Bebandem, bangunan padmasana ambruk tertima pohon.
 
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul cuaca buruk, hujan disertai angin kencang. Personil dari TRC BPBD Karangasem kita siagakan 24 jam untuk melakukan penanganan jika terjadi bencana,” lugasnya.